RESUME
JUDUL BUKU : SUPERVISI PENDIDIKAN INTEGRATIF BERBASISBUDAYA
Penulis : Nadhirin
Cetakan pertama : September 2014
Diterbitkan oleh : STAIN Kudus kerjasama dengan penerbit
Idea Press Yogyakarta
Idea Press Yogyakarta
Alamat :Diro Jln Amarta, Pendowoharjo, Sewon, Bantul
Jogjakarta Telp.0274-6466541
Jogjakarta Telp.0274-6466541
Tebal Buku : 167 Halaman
Ø
SUPERVISI PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA GURU
SUPERVISI PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA GURU
1.
Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Guru
dengan Supervisi
Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Guru
dengan Supervisi
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan,
guru merupkan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
terus-menerus. Pembentukan guru profesional bisa dilaksaanakan dengan program
pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tatanan istitusional dan
eksperiensial,sehingga apa yang menyangkut mutu pendidikan harus dimulai dari aspek ‘’guru’’ dan tenaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalnya maupun
kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.
guru merupkan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
terus-menerus. Pembentukan guru profesional bisa dilaksaanakan dengan program
pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tatanan istitusional dan
eksperiensial,sehingga apa yang menyangkut mutu pendidikan harus dimulai dari aspek ‘’guru’’ dan tenaga
kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalnya maupun
kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang profesional.
2.
Profesionalisme Guru
Profesionalisme Guru
Profesionalisme menjadi tuntutan dari setiap perkerjaan.
Apalagi profesi guru yang sehari-hari menagani benda hidup yang berupa
anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang masing masing tidak
sama. Pekerjaan menjadi seorang menjadi lebih berat tatkala menyangkut
peningkatan kemampuan anak didiknya,sedangkan kemampuan dirinya mengalami
stagnasi.
Apalagi profesi guru yang sehari-hari menagani benda hidup yang berupa
anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang masing masing tidak
sama. Pekerjaan menjadi seorang menjadi lebih berat tatkala menyangkut
peningkatan kemampuan anak didiknya,sedangkan kemampuan dirinya mengalami
stagnasi.
3.
Konsep Mutu Pendidikan
Konsep Mutu Pendidikan
Menurut Townsend dan Butterworth (1992:35 ) dalam
bukunya Your Chil’s School ada 10 faktor
penentu terwujudnya proses pendidikan yang bermutu,yakni :
bukunya Your Chil’s School ada 10 faktor
penentu terwujudnya proses pendidikan yang bermutu,yakni :
–
Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
–
Partisipasi dan rasa tanggung jawab guru dan
staf
Partisipasi dan rasa tanggung jawab guru dan
staf
–
Proses belajar mengajar yang efektif
Proses belajar mengajar yang efektif
–
Pengembangan staf yang terprogram
Pengembangan staf yang terprogram
–
Kurikulum yang relefan
Kurikulum yang relefan
–
Memiliki visi dan misi yang jelas
Memiliki visi dan misi yang jelas
–
Iklim sekolah yang kondusif
Iklim sekolah yang kondusif
–
Penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan
Penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan
–
Berkomunikasi efektif baik internal maupun
eksternal
Berkomunikasi efektif baik internal maupun
eksternal
–
Dan keterlibatan orang tua dan masyarakat secara
intrinsik.
Dan keterlibatan orang tua dan masyarakat secara
intrinsik.
4.
Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi Profesional Guru
Dikemukan oleh Martinis Yamin (2006:5), kompetensi
profesional yang harus dimiliki guru meliputi :
profesional yang harus dimiliki guru meliputi :
a.
Penguasaan meteri pelajaran yang terdiri atas
penguasaan bahan yang harus diajarkan,dan konsep konsep dasar keilmuan yang
diajarkan.
Penguasaan meteri pelajaran yang terdiri atas
penguasaan bahan yang harus diajarkan,dan konsep konsep dasar keilmuan yang
diajarkan.
b.
Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan
wawasan kependidikan dan keguruan.
Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan
wawasan kependidikan dan keguruan.
c.
Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran
siswa.
Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran
siswa.
5.
Hubungan Antara Supervisi dengan Kompetensi Profesional
Guru
Hubungan Antara Supervisi dengan Kompetensi Profesional
Guru
Amanat PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standard tenaga
pendidik menegaskan kepada guru agar secara terus menerus mengejar segala
ketinggalan yang ada untuk menyesuikan standard-standard minimal yang harus
dipenuhi demi terwujudnya profesionalisme guru diindonesia.
pendidik menegaskan kepada guru agar secara terus menerus mengejar segala
ketinggalan yang ada untuk menyesuikan standard-standard minimal yang harus
dipenuhi demi terwujudnya profesionalisme guru diindonesia.
Ø
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER DAN SUPERVISOR
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER DAN SUPERVISOR
Kepala madrasah sebagai manager disekolah. Tugas manager
pendidikan merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang
terbaik,mengorganisasi dan mengkooordinasi sumber sumber pendidikan yang masih
berserekan agar menyatu dalam pelaksanaan pendidikan, dan mengadakan kontrol
terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan.
pendidikan merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang
terbaik,mengorganisasi dan mengkooordinasi sumber sumber pendidikan yang masih
berserekan agar menyatu dalam pelaksanaan pendidikan, dan mengadakan kontrol
terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Ø KONSEP
DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi dapat diartikan sebagai pembinaan. Sedangkan
sasaran pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah ,guru,pegawai,dan tata
usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
sasaran pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah ,guru,pegawai,dan tata
usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
Tujuan supervisi pendidikan :
Menurut Olive Piet A.Sahertian ( 2000: 19 ) bahwa tujuan
pendidikan adalah :
pendidikan adalah :
1.
Mengembangkan kurikulum yang dilaksanakan
disekolah
Mengembangkan kurikulum yang dilaksanakan
disekolah
2.
Meningkatkan proses belajar mengajar disekolah
Meningkatkan proses belajar mengajar disekolah
3.
Mengembangkan seluruh staf disekolah
Mengembangkan seluruh staf disekolah
Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Ametembun (1981:34 ) fungsi supervisi pendidikan
yaitu penelitian,penilaian, perbaikan dan
peningkatan.
yaitu penelitian,penilaian, perbaikan dan
peningkatan.
Sasaran Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaanya kegiatan supervisi diarahkan pada
pembinaan dan pengembangan aspek aspek yang berkaitan dengan proses
pembelajaran.
pembinaan dan pengembangan aspek aspek yang berkaitan dengan proses
pembelajaran.
Prinsip Prinsip Supervisi Pendidikan
Piet A.Sahertian (2000:20 ) menjelaskan empat prinsip yang
melandasi kegiatan supervisi adalah : prinsip ilmiah, prinsip demokratis,
prinsip kerjasama, dan prinsip konstruktif dan
kreatif.
melandasi kegiatan supervisi adalah : prinsip ilmiah, prinsip demokratis,
prinsip kerjasama, dan prinsip konstruktif dan
kreatif.
Ø
INSTRUMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN
INSTRUMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN
Dalam hal ini yang dibicarakan ada tiga hal yang digunakan
untuk hal berkenaan dengan bahan ,yaitu: (a) informasi data yang akan digunakan
untuk pembinaan yang berkenaan dengan faktor penentu keberhasilan siswa,yang
selanjutnya disebut dengan data supervisi,(b) darimana data tersebut dapat
diperoleh,dan selajutnya disebut dengan sumber dan data,(c) dengan apa saja supervisi
tersebut dapat disimpulkan,yang tidak lain disebut dengan instrumen supervisi.
untuk hal berkenaan dengan bahan ,yaitu: (a) informasi data yang akan digunakan
untuk pembinaan yang berkenaan dengan faktor penentu keberhasilan siswa,yang
selanjutnya disebut dengan data supervisi,(b) darimana data tersebut dapat
diperoleh,dan selajutnya disebut dengan sumber dan data,(c) dengan apa saja supervisi
tersebut dapat disimpulkan,yang tidak lain disebut dengan instrumen supervisi.
Ø
PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN
PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Sergiovani ( 1982 ),mengemukakan berbagai pendekata supervisi , antara lain :
supervisi ilmiah (scientific supervision ), supervisi klinis (clinical supervision
), supervisi artistik, dan integrasi diantara ketiga pendekatan tersebut.
supervisi ilmiah (scientific supervision ), supervisi klinis (clinical supervision
), supervisi artistik, dan integrasi diantara ketiga pendekatan tersebut.
Ø
TEHNIK DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN
TEHNIK DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN
Menurut sutisna (1983:26 ) menjelaskan sepuluh tehnik dalam
supervisi pendidikan yaitu : (1)kunjungan kelas, (2) pembicaraan indifidu (3)
diskusi kelompok (4) demonstrasi pengajar (5) kunjungan kelas antar guru
(6)pengembangan kurikulum (7) buletin supervisi (8)perpustakaan profesional (9)
lokakarya (10) dan survey sekolah masyarakat.
supervisi pendidikan yaitu : (1)kunjungan kelas, (2) pembicaraan indifidu (3)
diskusi kelompok (4) demonstrasi pengajar (5) kunjungan kelas antar guru
(6)pengembangan kurikulum (7) buletin supervisi (8)perpustakaan profesional (9)
lokakarya (10) dan survey sekolah masyarakat.
Ø
SUPERVISI PENDIDIKAN INTEGRATIF
SUPERVISI PENDIDIKAN INTEGRATIF
Layanan kegiatan ini bukanlah kegiatan yang mudah .
Supervisi pengajaran membutuhkan perencanaan yang baik, model pelaksanaan yang
tepat serta yang lebih penting adalah supervisi pengajaran yang sesuai dengan
setting dan budaya dimana lembaga pendidikan tersebut melaksanakan proses
pengajaran.
Supervisi pengajaran membutuhkan perencanaan yang baik, model pelaksanaan yang
tepat serta yang lebih penting adalah supervisi pengajaran yang sesuai dengan
setting dan budaya dimana lembaga pendidikan tersebut melaksanakan proses
pengajaran.
Ø
SUPERVISI PENDIDIKAN DAN BUDAYA SEKOLAHAN
EFEKTIF
SUPERVISI PENDIDIKAN DAN BUDAYA SEKOLAHAN
EFEKTIF
Meliputi : budaya supervisi sekolah efektif, budaya
sekolah, supervisi pengajaran dan budaya
sekolah yang efektif.
sekolah, supervisi pengajaran dan budaya
sekolah yang efektif.
Ø
PELAKU SUPERVISI PENDIDIKAN
PELAKU SUPERVISI PENDIDIKAN
Dalam peraturan mengenai pendidikan diindonesia ini tidak
dikenal dengan jabatan supervisor. Pasal 39 ayat 1 Undang-undang nomor 20 Tahun
2003 berbunyi ‘’ tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi,pengelolalan, pengembanagan,pengawasan dan peayanan teknisn untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
dikenal dengan jabatan supervisor. Pasal 39 ayat 1 Undang-undang nomor 20 Tahun
2003 berbunyi ‘’ tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi,pengelolalan, pengembanagan,pengawasan dan peayanan teknisn untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.