Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Diposting pada

Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid – Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi tentang materi Ilmu tauhid yang mana bisa anda jadikan referensi dan bahan untuk menyusun makalah ilmu tauhid dan lainnya.

Tauhid

A.Pengertian Tauhid

Pengertian tauihid secara etimologis adalah berasal dari dari bahasa arab yaitu “wahhada-yuwahhidu-tauhidan” yang berartikan “menjadikannya esa”. Tauhid bisa juga dikatakan suatu janji setia yng mana janji setia ini menunjukkan ketulusan dan kemurnian hati terhadap keyakinannya kepada Allah,defenisi ini diambil dari kata “Aqidatun” yang berasal dari bahsa arab “Aqoda- Yuaqidu- Aqidatan/Aqdan”.

Mentauhidkan Allah SWT (tauhidulloh) berarti menjadikan, mengakui, dan meyakini bahwa ALLAH itu Esa. Dan sedang kan Ilmu Tauhid itu sendiri berartikan suatu ilmu yang membahas mengenai bagaimana mengetahui, meyakini, menjadikan, mengakui bahwa Allah itu Esa. Dan secara terminologis pengertian dari lmu Tauhid adalah ilmu yang membahas mengenai wujud Allah dan segala yang bertalian denganNya berdasar dalil-dalil yang meyakinkan, agar dengan ilmu tauhid ini manusia dapat mengetahui akan Allah SWT.

Ilmu Tauhid juga memiliki beberapa sebutan seperti Ilmu Al-Aqoid karena membicarakan tetntang kepercayaan atau keimanan, yang mana Kepercayaan atau keimanan merupakan perasaan dan kesadaran yang ada pada diri manusia yang menjadi pendorong bagi tindakan amal perbuatannya, penentu niat dan maksud perbuatannya serta penggerak manusia. Ilmu tauhid juga disebut sebagai Ilmu Ushuluddin dikarenkan membahas akan dasar-dasar kepercayaan agama, dengan menggunakan dasar-dasar nalar yang bisa mengantarkan manusia untuk membangun akidah dalan akal pikiran.

Dan juga sebagai Ilmu Kalam dikarenakan membahas atau mempelajari firman-firman allah yang menjadi dasar-dasar untuk mengantarkan manusia membangun akidah dan sebagai pendorong kesadaran manusia terhadap kepercayaan nya pada Allah SWT. Dan selanjutnya Ilmu Tauhid disebut dengan Fiqh Al-Akbar dikatakan demikian karena ilmu tauhid disini membicarakan suatu hukum yang lebih luas, bukan hanya membahsa hukum yang dalam ruang linkup kecil akan tetapi meluas. Sehingga itulah Ilmu tauhid disini disebut Fiqh Al-Akbar karena keluasan dalam membahas hukum-hukum secara luas.

B. Objek Kajian Ilmu Tauhid

Objek kajian Ilmu Tauhid adalah Allah dan segala yang terkait denganNya, baik akan sifat, dzat, maupun segala perbuatan mustahil dan wajib bagi Allah dan segala hal yang diciptakan oleh Allah.

C. Tujuan Mempelajari IlmuTauhid

Adapun tujuan mempelajari IlmuTauhid adalah agar dengan Ilmu Tauhid ini manusia dapatmengetahui Allah dengan segala yang wajib bagi Allah dan yang mustahil bagi Allah. Yang mana pada kemudiannya manusia dapat membenarkan adanya Allah dan mengesakan Allah.

D.Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid

Adapun ruang lingkup kajian Ilmu Tauhid dibagi menjadi 4 bagian

1. Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Ulluhiyyah adalah Uluhiyah diambil dari akar kata Illah yang berarti: Yang disembah dan Yang ditaati. Kata ini digunakan untuk menyebut sembahan yang hak dan yang batil.

Dengan kata lain Tauhid Uluhiyah ialah percaya sepenuhnya, bahwa Allah-lah yang berhak menerima semua peribadatan makhluk, dan hanya Allah sajalah yang sebenarnya dan yang harus disembah.Singkatnya, keyakinan tentang Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya, baik zat-Nya, maupun sifat dan perbuatan-Nya itulah yang disebut Tauhid Uluhiyah. Uluhiyah kata nisbat dari Al-Illah. (اُلُوْلُهِيَّةُ) (الاله – الاله)
       
Al-Illah berarti: Tuhan yang wajib ada, yaitu Allah, sedangkan Uluhiyah berarti: Mengakui dan meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Lalu Tauhid Uluhiyyah mencakup akan bahasan :

A.Tentang Dzat Allah
B.Tentang Nama-Nama Allah
C.Tentang Sifat-Sifat Allah
D.Tentang Perbuatan Allah

Selanjutnya Tauhid Uluhiyyah juga memiliki lingkup kajian yaitu:

1.      Tauhid Ulahiyyah
2.      Tauhid Rububiyyah
3.      Tauhid Malikiyyah
4.      Tauhid Amaliyyah

2.Tauhid An-Nubuwwah

Tauhid An-Nubuwwah adalah diambil dari kata Nabi. Jadi dalam tauhid Nubuwah disini mengkajia akan segala hal yang mengenai tentang rasul atau nabi. Dan sebagaimana bahasan dalam tauhid Nubuwah adalah:

A.  Tentang Rasul
B.  Tentang Nama-Nama Rasul
C.  Tentang Sifat Rasul

3. Tauhid Ar-Ruhaniyyah

Tauhid Ar0Ruhaniyyah berasal dari kata Ruhhun yang mana disini mengkaji akan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak kasap mata. Maka dari itu disini dibahas akan beberapa hal yaitu:
A. Tentang Malaikat
B. Tentang Jin
C. Tentang Syaithon
D. Tentang Iblis

4. Tauhid As-Sam’iyyat

Assam’iyyat menurut bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya bisa diketahui secara benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Atau dalam arti lain suatau perkara yang tertera dalam al-Qur’an dan disebut dalam hadits Nabi saw sedangkan perkara itu tidak bisa diterima oleh akal manusia biasa atau sesuatu yang ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra manusia biasa tapi harus dipercayai oleh setiap muslim akil dan baligh. Adanya perkara ini demi untuk meyakinkan kepastian adanya risalah yang dibawa Rasulallah saw.

Hal yang menyangkut sam’iyyat ini banyak sekali diantaranya adanya para Malaikat, kitab kitab yang diturunkan kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, adanya mukjizat mukjizat yang diberikan kepada para nabi, menyakini bahwa nabi Muhammad saw itu adalah nabi terakhir dan nabi yang paling sempurna, adanya hari kiamat,  siksa kubur, pahala dan dosa, hari kebangkitan, hari dikumpulkan manusia di padang mahsyar, syafaat Nabi saw, hari perhitungan, hari pertimbangan, telaga, jembatan (shirat), surga dan neraka, Arsy, Kursi, Lauhul Mahfudh, penarikan Al-Qur’an, Isra’ Mi’raj, kehidupan para syuhada’ dalam kubur, dan lain lainnya.

Semua ini adalah sam’iyyat atau perkara yang berhubungan dengan alam ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh panca indara manusia biasa, tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba dan kita hanya mendengar dari kitab suci yang diturunkan kepada Nabi saw dan hadisth beliau atau semua yang telah diterangkan oleh para nabi sehubungan dengan perkara tadi. Perkara perkara ini merupakan ujian bagi manusia selama dia hidup di dunia. Manusia diuji apakah ketika di dunia dia beriman kepada hal hal yang ghaib, yang mana semuanya itu tidak tampak ataukah dia mengingkarinya.

ISLAM


Islam didalam kajiannya dibagi menjadi 3 macam kajian yakni:

A. Aqidah (Iman)

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman  adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, kemudian diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

B. Syariat (Islam)

slam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

Pertama: Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah,  perkataan dan perbuatan.

C.Muammalat/ Akhlak (Ihsan)

Ihsan berasal dari bahasa yang artinya berbuat baik/ kebaikan. Sedangkan menurut istilah yaitu perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat hati beribadah kepada Allah SWT.
Para ulam menggolongkan Ihsan menjadi 4 bagian yaitu:

1. Ihsan kepada Allah
2. Ihsan kepada diri sendiri
3. Ihsan kepada sesama manusia
4. Ihsan bagi sesama makhluk

Untuk menelusuri ihsan secara mendalam» maka terlebih dahulu manusia harus kembali menyadari posisinya serta mandat yang diberikan Allah SWT kepadanya sebagai khalifah Allah. Sebagai khalifah, maka hendaknya ia menjadi hamba yang setia sebagaimana tujuan penciptaannya. Begitu pula tugas di bumi, ia harus memakmurkan bumi ini. Kedua tugas tersebut tidak boleh diabaikan sebab dapat mencelakakan manusia sendiri. Allah SWT berfirman; Telah ditimpakan kehinaan (krisis) kepada mereka (manusia) di mana saja berada, kecuali bagi mereka yang baik hubungannya dengan Allah dan kepada sesama manusia.

ILMU

A. Pengertia Ilmu


Ilmu adalah jalan atau suatu pengetahuan hidup yang membuat kita mengenali jalan terdekat menuju surga. Ilmu juga suatu kekuatan sehingga kita dapat mempertemukan antar BENAR, BAIK, MULIA.

A. BENAR
Benar adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang itu sesuai dengan aturan atau syariat.

B. BAIK
Baik adalah perbuatan yang dilakukan seseorang yang memiliki manfaat bagi diri sendiri dan sesama atau orang lain.

C. MULIA

MULIAMulia adalah perbuatan yang dilakukan seseorang selalu diterkaitkan akan orentasi akhirat.

Demikian artikel tentang ” Kajian Tauhid dan Ruang Lingkupnya, Pengertian Tauhid, Objek Kajian Ilmu Tauhid, Tujuan Mempelajari IlmuTauhid, Ruang Lingkup Kajian Ilmu Tauhid ”. Semoga bermanfaat.

Rate this post