Apa itu hari ibu ? Tahukah kalian ? Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Hari ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Jika saat ini anda akan berpidato tentang hari ibu, beberapa referensi Teks Pidato Tentang Hari Ibu ini mungin bisa membantu anda.
Berikut 7 Contoh Teks Pidato Tentang Hari Ibu :
( CONTOH 1 )
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi dan salam sejahtera
Kepada yang terhormat, Ibu …………………………….
Yang terhormat seluruh dewan guru beserta seluruh staff ……………….
Terkhusus para IBU yang berbahagia di ruangan ini
dan teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tak pernah berhenti memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya kepada kita semua, terutama atas nikmat sehat yang telah diberikan kepada kita hari ini sehingga kita bisa berkumpul bersama-sama di dalam ruangan ini dalam rangka memperingati hari ibu.
Yang kedua, tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dalam kehidupan yang diberkahi oleh Allah SWT. Semoga beliau akan memberikan syafaatnya kepada kita semua di hari akhir kelak, Aminnnn.
Pada kesempatan yang begitu Indah ini, Saya akan menyampaikan sebuah pidato singkat dengan tema. Pentingnya peran sesosok ibu bagi kehidupan kita. Semoga di hari ibu ini kita kembali menyadari betapa pentingnya Ibu buat kita.
Hadirin yang berbahagia,
Saya ingin menceritakan sebuah kisah yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika itu seorang sahabat datang dan menemui beliau. Sahabat tersebut bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Nabi! Siapakah orang yang harus aku hormati di dunia ini?” kemudian Nabi menjawab,”Ibu mu!”. Mendengar jawaban tersebut, sahabat itu kembali bertanya, “Lalu siapa lagi yang harus aku hormati di dunia ini?” Nabi kembali menjawab,”Ibu mu, ibu mu dan ibu mu!”
Dari cerita tersebut dapat kita simpulkan bahwa, Nabi Muhammad saw telah menetapkan bahwa ibu adalah orang yang harus kita hormati di dunia ini. Bahkan beliau sampai mengulanginya hingga tiga kali.
Ibu adalah orang yang sangat sabar dan penuh kasih sayang. Bisa kita bayangkan selam sembilan bulan mereka mengandung kita. Dalam keadaan senang dan susah, dia selalu menyayangi kita dengan sepenuh hati. Tak ada seorang pun yang memiliki sebuah kesabaran seperti yang dimiliki oleh Ibu kita.
Sebesar apapun kesalahan kita, kesabaran dan maaf dari ibu tak akan pernah habis maka jangan heran jika Rosulullah SAW pernah mengandaikan, jika seseorang diperbolehkan untuk sujud selain kepada Allah SWT, maka ibu lah sosok yang layak untuk mendapatkan kehormatan tersebut. Tidak hanya itu, cinta seorang ibu merupakan cinta yang sesungguhnya di dunia ini karena mereka telah mencintai kita bahkan sebelum mereka melihat kita di dunia ini.
Namun, meskipun Ibu sangatlah sabar, janganlah sekali-kali menyakiti hati Ibu kita karena ridho seorang ibu adalah ridho Allah SWT di dunia ini dan sebaliknya kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan seorang ibu.
Hadirin yang berbahagia,
Tanpa mengecilkan peran ayah, sosok ibu adalah orang yang sangat berperan di balik kesuksesan seseorang. Di dalam keberhasilan seseorang, di situ terdapat jasa-jasa besar, pengorbanan, kerja keras dan do’a dari seorang ibu, tanpa semua itu, seberapa hebat pun kita, seberapa pintar pun kita, kita tidak akan mencapai kesuksesan di dunia ini.
Ibu jugalah yang selalu menyemangati kita di saat kita jatuh dan di saat kita sedang terpuruk, Di dalam setiap doanya selalu terselipkan nama kita. Oleh karena itu tidak bisa dipungkiri bahwa kita tidak bisa hidup di dunia ini tanpa kehadiran seorang ibu. Maka berbahagialah bagi orang yang masih memiliki ibu di dunia ini karena mereka masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT di dunia ini dan surga yang berada di bawah telapak kaki mereka.
Hadirin yang saya hormati,
Sebelum saya mengakhiri pidato ini, Marilah kita sekali lagi muliakan ibu kita di rumah dan janganlah sekali-kali kita menyakiti perasaanya. Sangatlah wajar jika seorang ibu, cerewet dalam mengurus kita karena itu adalah salah satu bentuk kepeduliannya. Bagi yang memiliki ibu yang sudah tua dan sakit, rawatlah mereka dengan penuh kasih sayang, ingatlah masa-masa di mana mereka merawat kita di waktu kecil.
Untuk mereka yang bersalah kepada ibu, bersegeralah meminta maaf kepada mereka, mumpung ibu kalian masih hidup di dunia ini dan kalian masih diberikan kesempatan untuk mencuci kedua kaki mereka. Dan bagi yang ibunya telah meninggal dunia, selalu doakanlah beliau, karena anak yang sholeh merupakan amal yang mereka miliki dan terus mengalir meskipun mereka telah meninggal.
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan kali ini. Semoga apa yang telah saya sampaikan ini bermanfaat buat kita semua. Terimakasih untuk para Ibu di dunia ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
————————————————————-
( CONTOH 2 )
Pidato Peringatan Hari Ibu tentang Ibu :
Pembukaan Pidato Hari Ibu :
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan anugerah-Nya kepada kita semua, terutama sekali atas nikmat sehat yang telah berikan kepada kita sehingga kita bisa berkumpul bersama-sama dalam acara kita pada hari ini dalam rangka memperingati hari ibu, semoga melalui acara seperti ini kita semua menemukan momentum yang tepat untuk selalu merenungi betapa pentingnya peran seorang ibu bagi kita semua.
Tidak lupa sholawat serta salam semoga selalu dan senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita tempat dimana surga sebenarnya berada, yang tidak lain yaitu berada di bawah telapak kaki ibu, yang tentunya kita memaknainya bukan secara harfiyah, akan tetapi lebih kepada arti bahwa kita tak akan mungkin menemukan surga kecuali kita menempatkan diri kita dalam kepatuhan dan ketaatan pada ibu.
Isi Pidato Hari Ibu :
Bapak-bapak, ibu- ibu yang saya hormati, hari ini tanggal 22 Desember kita memperingati hari ibu, dengan harapan bahwa pada hari ini kita bisa merenung sejenak tentang peran ibu bagi kita semua.
pidato peringatan hari ibu tentang ibu
Tidak bisa dipungkiri, ibu adalah sebab dari keberadaan dan eksistensi kita di dunia, dan ibu adalah sosok yang berperan penting bagi setiap individu baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara bahkan juga termasuk dalam kehidupan beragama. Karena Ibu adalah orang pertama yang mendidik kita, orang pertama yang menanamkan nilai-nilai dan norma-norma pada kita, peletak dasar dan pondasi keperibadian pada kita. Maka jika seorang ibu berhasil dalam mencetak seorang individu, itu artinya ia telah berhasil mewujudkan pribadi yang siap dalam mewujudkan keberhasilan sebuah masyarakat, bangsa dan agama.
Tanpa mengecilkan peran seorang ayah, ibu adalah sosok yang berperan penting di balik kesuksesan seseorang. Karena di balik keberhasilan seseorang, di situ terdapat jasa besar, pengorbanan, kerja keras dan do’a dari seorang ibu, tanpa semuanya itu, seberapa hebat pun kita, seberapa pintar pun kita bahkan seberapa berhasil pun diri kita, mustahil kita bisa merasakan kesuksesan yang hakiki, kesuksesan yang di dalamnya terdapat keberkahan hidup dan ridlo dari Allah SWT. Karena keridloan Allah tergantung pada keridloan orang tua, dan sebaliknya kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua, terutama sekali seorang ibu.
Ibu adalah sosok yang penuh kesabaran yang luar-biasa, bahkan seseorang tak akan bisa menemukan sebuah kesabaran pada diri orang lain selain kesabaran yang dimiliki oleh ibunya, karena seberapa besar pun kesalahan yang kita perbuat pada ibu kita, maka Saya yakin, ampunan dan maaf dari ibu jauh lebih besar dari kesalahan yang kita perbuat, dan seberapa dalam pun luka yang kita torehkan pada hati ibu, maka kesabaran dan maaf dari ibu tak akan pernah habis untuk kita, karena sedalam apapun jurang luka di hati seorang ibu, maka nun jauh di dasarnya, kita akan menemukan jutaan maaf di sana, maka jangan heran jika Rosulullah SAW pernah mengandaikan, jika seseorang diperbolehkan untuk sujud pada orang lain, maka ibu lah sosok yang layak untuk mendapatkan kehormatan tersebut.
Jasa-jasa ibu pada kita sungguh amat tak terhingga, kita tak akan dan tak mungkin bisa membalasnya, dan seberapa besar pun kita mencintai ibu kita, jika dibandingkan dengan cinta ibu pada diri kita, maka kita akan menemukan bahwa cinta kita sebenarnya bukanlah apa-apa dibanding cinta ibu. Cinta ibu pada anaknya adalah cinta tanpa pamrih yang tak mengharapkan imbal-balik apapun, cinta tanpa syarat yang tak memperdulikan apa dan bagaimana pun. Sungguh cinta dari seorang ibu adalah cinta sejati yang suci dan tak terkontaminasi hal apapun, maka beruntunglah kita yang bisa mereguk dan merasakannya.
Maka pada hari ini, pada hari ibu ini, kita diharapkan bisa mengambil hikmah yang terdalam tentang pentingnya peranan ibu bagi kita, sosok yang tak tergantikan oleh siapapun, sosok yang selalu ada ketika kita membutuhkannya, sosok yang selalu rindu ketika kita melupakannya, sosok yang selalu memaafkan ketika kita berbuat salah padanya. Semoga hari ini menjadi momentum terbaik bagi kita untuk mengenang kembali jasa-jasa ibu sehingga kita bisa lebih menghargai beliau, lebih meng hormati beliau dan selalu untuk berbakti kepada beliau.
Penutup Pidato Hari Ibu :
Demikian uraian yang bisa Saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
——————————————————————–
( CONTOH 3 )
Assalamu’alaikum wr. wb.
بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji kepada Allah Swt. yang menguasai seluruh alam. Tidak lupa yang kedua semoga shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad Saw.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati.
Hari ini adalah tanggal 22 Desember 20.. yang selalu diperingati sebagai hari ibu setiap tahun khususnya negara kita Indonesia. Sehubungan dengan itu, dalam pidato kali ini saya akan menerangkan tentang hikmah kedudukan ibu dalam rumah tangga.
Seperti yang kita ketahui, kedudukan seorang ibu dalam rumah tangga sangatlah penting dan menanggung beban dalam hal mengurus anak. Dari
Contoh Teks Pidato Tentang Hari Ibu Lengkap 2017
awal tugas ibu dalam rumah tangga sangatlah berat dari mengandung anak 9 bulan lamanya, melahirkan anaknya pun pasti diiringi dengan bahaya yakni kematian, dan yang tidak kalah penting yaitu bayi yang telah dilahirkannya harus diberi ASI. Oleh karena tugas berat yang harus ditanggung seorang ibu seharusnya kita harus menghormati ibu.
Firman Allah Swt. dalam surah Luqman ayat 14 yaitu :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya :
“Dan kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang, ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyusuinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”
Dari ayat diatas jelas sekali beratnya tugas seorang ibu. Selain ia mengandung, menyusui, dan mengasuh anak, masih banyak tugas lain yang perlu disesaikan.
Pada kitab Riyadhus Salihin disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ اَلَامَنْ كَانَ لَهُ وَالِدَةُ وَلَمْ يَبِرَّ هَا جَرَجَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَ غَيْرَ الشَحَادَةَ
Artinya :
“Wahai golongan orang-orang islam, ingatlah bahwa barangsiapa yang masih mempunyai ibu akan tetapi dia tidak mampu berbakti kepadanya, maka dia pasti keluar dari dunia (mati) tanpa membawa iman.”
Hadirin sekalian. Ada sebuah kisah pada zaman Rasulullah Saw. terdapat salah satu sahabat Rasulullah yang bernama Alqamah, dia adalah seorang sahabat yang paling rajin dan giat dalam beribadah. Dia tergolong salah seorang sahabat yang rajin melakukan shalat malam, sering berpuasa, suka mengeluarkan sedekah dan amalan-amalan lainnya. Tetapi ada satu hal yang diabaikannya yaitu kurang berbakti kepada ibu kandungnya karena dipengaruhi oleh istrinya.
Hingga pada suatu hari Alqamah jatuh sakit hingga menjelang ajalnya. Tetapi ada yang janggal pada saat ajal akan merenggutnya, ia tidak bisa mengucapkan kalimat thayyibah yang ditalqinkan oleh sahabat Rasul. Hingga Rasulullah Saw. mengetahui hal tersebut lalu memintakan maaf kepada ibu Alqamah. Setelah ibunya memberi maaf kepada Alqamah, ia pun langsung lancar mengucapkan kalimat thayyibah dan akhirnya Alqamah meninggal dalam keadaan tenang.
Oleh karena itu marilah dalam kesempatan ini, kita menghormati kedua orang tua terutama ibu. Kita hormati dan meringankan tugas ibu agar tidak terlalu menanggung beban yang berat dalam menjalankan tugas sebagai ibu dan istri. Dan sekali lagi saya ingatkan, bahwa meski dalam keadaan bagaimanapun tetap ibu kita harus dihormati.
Sekian dari saya, bila ada kesalahan mohon dimaafkan karena saya masih dalam tahap pembelajaran.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
—————————————————-
( CONTOH 4 )
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Berdirinya saya di sini untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “ibu”
Saya mulai Pidato ini dengan memberikan salam hangat semoga pidato saya bermanfaat bagi kita semua.
Ibu, saat saya mendengar kata ini, serasa saya ingin menangis. Dan di hari ini, tepat tanggal 22 desember seluruh dunia merayakannya. tentu saja wanita pahlawan ini sangatlah berjasa karena beliaulah yang menciptakan kehidupan.
Tentu saja karena dirinya lah kita berada di sini. Tanpanya kita tak akan pernah ada. Oleh karena itu saya tergerak unutk membuat pidato ini karena saya sangat miris dengan keadaan saat ini. Karena banyak sekali kejahatan yang di lakukan anak kepada orang tuanya. Sebut saja kasus tentang “Rani Si Durhaka” dimana rani anak kandung dari Sumini tega membunuh ibunya sendiri hanya gara gara harta warisan almarhum ayahnya. Sungguh miris.
Oleh karena itu saya tergerak untuk menyampaikan pidato ini untuk menyadarkan kepada kita semua alangkah besarnya kasih sayang ibu. Ibu yang melahirkan kita ke dunia ibu yang memberikan kehidupan lewat air susu, ibu yang berjuang sekuat tenaga melahirkan kita kedunia.
Hadirin yang berbahagia, ibu adalah malaikat, sayangilah ibu dengan sepenuh kasih saying. Kasihi ibumu melebihi kasihmu patuhi ibumu melebihi rajamu itu pun tdak cukup untuk membalas budi seorang ibu. Jadi tolong hormati ibu.
Mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan. Saya tahu masih banyak kekurangan di dalam pidato saya ini. Atas kesalahan nya saya pribadi mohon maaf sebesar besarnya. Ahirkata saya ucapkan wabilahitaufik wal hidayah wasalamualaikum wr wb.
———————————————————–
( CONTOH 5 )
Assalamu alaikum Warahmatulaahi Wabarakaatuh.
Ibu-ibu, serta para hadirin yang kami hormati.
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita curahkan rasa syukur kepada Allah Swt, karena tepatnya pada tanggal 22 Desember kita bisa memperingati hari Ibu. Mudah-mudahan pertemuan kita ini membawa maslahah fid dunya wal akhirat, amiin.
Ibu-ibu, dan para hadirin yang kami hormati.
Hari Ibu termasuk hari besar nasional, sehingga bangsa Indonesia setiap tanggal 22 Desember senantiasa mengadakan peringatan. Dan kita tentunya lebih tabu, bahwasannya hari bapak adalah tidak ada. Dalam hal ini nampaknya penting kaum wanita dalam hidup bermasyarakat, terutama di rumah tangga. Wanita sangat penting untuk mengatur kehidupan keluarga, bahkan sampai mengatur lingkup yang sangat luas yaitu bangsa dan negara.
Ibu-ibu, dan para hadirin yang kami hormati.
Berkaitan dengan keberadaan wanita yang begitu mempunyai peranan amat penting dalam suatu negara, maka Nabi Saw. menjelaskan dalam sabdanyayang berbunyi:
Kaum wanita itu adalah Haulnya suatu negara, jika kaum wanitanya haik (dalam arti baik budi pekertinya) maka negarapun akan menjadi baik. Maka sebaliknya, jika kaum wanitanya jelek (dalam arti rusak akhlaqnya), maka negarapun akan menjadi jelek.
Ibu-ibu, dan para hadirin yang kami hormati.
Telah jelas apa yang disabdakan Nabi Saw. tersebut, bahwawanya sebagai wanita harus berusaha dengan optimal untuk Memperbaiki budi pekerti kita, dan kita harus berusaha jangan mi pai termasuk wanita yang rusak akhlaqnya, karena kehidupan .ikan fatal baik di dunia, maupun akhirat kelak, bila akhlaqnya dibiarkan menjadi rusak.
Ibu-ibu, serta para hadirin yang kami hormati.
Kita bisa membayangkan bagaimana nasib para WTS (Wanita tuna Susila) bagaimana nasib yang mereka alami pada masa-masa yang akan datang, bila pekerjaan WTS itu diteruskan, tentunya akan fatal dalam hidup ini. Tidak menutup kemungkinan hidup tersebut akan membawa dampak yang negatif, baik terhadap keluarga, sampai masyarakat luas, yakni bangsa dan negara.
Ibu-ibu, serta para hadirin yang kami hormati.
Yang terpenting dalam memperingati hari ibu adalah kita harus bisa mengambil hikmah yang terkandung, dan kita harus berupaya menjadi wanita beriman, beramal shalih, berbakti kepada agama, niisii dan bangsa.
Ibu-ibu, serta para hadirin yang kami hormati.
Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah Swt, mudah-mudahan kita semua diberi kekuatan iman dan taqwa terhadap Allah Swt. Mudah-mudahan para ibu diberi kekuatan berjuang untuk keluarga, maupun negara, amiin.
Demikian pidato kami, bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati kami mohon maaf.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
——————————————————————
( CONTOH 6 )
Assalamualaikum, wr. wb.
Yang terhormat bapak kepala sekolah SMP Negeri 03 Losari. Yang saya hormati bapak dan ibu guru beserta staf TU SMP Negeri 03 Losari. Yang terhormat teman-teman kelas VII – IX. Mari kita sejenak bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang luar biasa. Tak luput juga mari kita panjatkan sholawat serta salam kehadirat Nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang menuntun kita menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Ibu, tiga huruf yang merujuk kepada sesosok hamba tuhan yang mulia. Ibu, tiga huruf merujuk pada suatu peran pemberi kasih sayang yang tak mengenal akhir. Ibu, tiga huruf merujuk pada semua kenikmatan yang kita rasakan sekarang bermula darinya. Ibu, hanya ibu tinga huruf yang merujuk pada sesorang yang pantas dimuliakan oleh anak-anaknya. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini dan untuk memperingati hari Ibu, saya ingin menyampaikan beberpa kata terima kasih untuknya melalui pidato ini.
Hadirin sekalian
Bagiku, Ibu adalah pahlawan sejati yang bersedia mengorbankan segalanya hanya untuk kita, anaknya. Bagiku, ibu adalah sahabat terdekat yang selalu ada untuk kita, anaknya. Bagiku, ibu adalah guru terbaik yang memberikan pelajaran bagaimana kita, anaknya, menjalani hidup. Bagiku, ibu adalah dokter terhebat yang dengan penuh kasih sayang merawat kita dikala kita, anaknya, sakit tak berdaya. Memang beliau segalanya, segala peran yang beliau mainkan terasa pas dan berarti bagi kita, anaknya.
Kita lahir ke dunia karenanya, kita tumbuh sehat atas jasanya, dan kita hidup dari pengorbanannya. Tak ternilai berapa banyak kasih sayang yang dia berikan, tak terhitung berapa banyak pengorbanan yang dia berikan hanya untuk kita, anaknya. Harapnya, kita adalah masa depan cerah dimana beliau akan bergantung. Pikirnya, kita adalah penerus cita-citanya yang belum tercapai. Anggapnya, kita adalah sumber kebanggaan hari tuanya. Tapi sejauh mana kah harapan, pikiran aggapan ibu yang kita wujudkan? Pertanya itu lah yang sekarang kita harus renungkan bersama.
Untuk itu lah pada “hari ibu” ini jadikan sebagai momentum untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya ibu bagi kita, betapa vital perannya ibu untuk kita dan betapa hebatnya figur ibu untuk kita. Momentum ini juga seakan mengingatkan kita kembali akan tugas dan kewajiban yang harus kita penuhi untuk membalas segala apa yang beliau sudah berikan, untuk mewujudkan segala apa yang beliau cita-citakan dan untuk membalas segala kasih sayang yang beliau curahkan.
Terima kasih ibu, atas segala sesuatu yang kau berikan dan atas segala sesuatu yang kau korbankan. Kami berjanji, akan kami balas kasih sayang yang telah kau berikan, akan kami wujudkan segala harapan yang kau impikan. Terima kasih ibu, jasa mu akan selalu kami ingat, tawa tangis mu akan selalu kami kenang dan cita-cita mu akan selalu kami usahakan. Kau lah segalanya, Ibu.
Mari kita ingat jasa-jasanya, mari kita usahakan cita-citanya, mari kita jadikan beliau bangga. Semoga hari ini menjadi awal bagi kita untuk terus memberikan kasih sayang kepada makhluk mulia itu, IBU. Terima kasih.
Waalikumsalam, wr. wb.
—————————————————————
( CONTOH 7 )
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur ke hadirat Allah swt atas segala nikmat dan karunia-Nya, nikmat sehat, nikmat umur panjang, dan keimanan sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul bersama-sama di tempat ini untuk memperingati hari Ibu.
Sembilan bulan mengandung, bersusah payah menjaga makanan, meletakkan perutnya di posisi yang nyaman, tak lain agar kita, anak-anak yang dulu dilahirkannya sekian tahun yang lalu, bisa lahir dengan normal dan selamat.
Sembilan bulan berjalan membawa beban berat, lelah, capek, pegal di kaki pun rela dirasakan, demi kita yang akan menjadi buah hati pelipur hatinya betah tinggal di perutnya dan kelak lahir dengan selamat sentosa.
Sembilan bulan setia menyanyikan lagu nina bobo, membelai lembut si jabang bayi, tersenyum menangis sendiri. Berharap-harap, kelak kita lahir menjadi manusia yang bisa menjadi manusia yang berguna dan menjadi kebanggaan dirinya.
Dan pada akhirnya, Aku, engkau, kita semua pun lahir sebagai bayi mungil yang sangat lemah dan tidak mampu berbuat apapun, selain menangis. Disusuinya, dibelainya, hingga kita pun tertidur lelap. Cukup?
Belum, itu belum cukup. Kita pun akan dengan tanpa berpikir menangis sekeras-kerasnya di malamnya yang penuh kelelahan. Buang air, minum susu, buang air, bosan dan ingin bermain, tetapi semua ia tunaikan dengan ikhlas. Karena memang itulah naluri keibuan.
Disemangatinya kita untuk tengkurap, telentang, dan riuh tepuk tangan serta tertawa girangnya akan terdengar memenuhi telinga. Diajarnya kita berdiri dan berjalan. Diberikannya motivasi untuk tidak menyerah. Hingga tiba saatnya mengantar ke sekolah. Dan…itu pun belum cukup.
Begitulah peran ibu dalam kehidupan anak-anaknya. Tak hanya beban derita kala mengandung dan berjuang habis-habisan dengan risiko mati saat melahirkan kita, anak-anaknya. Mulai dari merangkak, hingga menginjak bangku kuliah pun, ibu selalu menyertai langkah-langkah kita. Menemani, berdoa, dan membantu apa saja yang kita butuhkan dan apa saja yang bisa ia berikan.
Tak berlebihan kiranya sebuah pepatah mengatakan: kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Sepanjang umur masih di kandung badan, ia berikan segalanya, meski pada akhirnya hanya doa yang bisa ia berikan menyertai kita, karena fisik yang mulai renta, karena pikiran yang telah tua.
Tak mengherankan jika Nabi Muhammad saw menjawab pertanyaan seorang sahabatnya, “Kepada siapa saya harus berbakti?” Maka Beliau berkata, “Ibumu.”
“Lalu, kepada siapa lagi?”
“Ibumu”
“Lalu, kepada siapa lagi?”
“Ibumu”
“Kemudian, kepada siapa lagi wahai Nabi?”
“Ayahmu”
Nah, begitulah arti penting seorang Ibu. Begitu besarnya jasa sang Ibu bagi anak-anaknya sehingga mendapat tempat tersendiri, penghormatan tersendiri di mata Nabi Muhammad saw, di mata ajaran Islam. Bahkan, lebih dari itu dikatakan: Surga di bawah telapak kaki ibu.
Semoga kita semua yang hadir di sini mampu melihat Arti PentingKehadiran Seorang Ibu dalam kehidupan kita. Sehingga kita bisa memberikan sikap sepantasnya kepada orang yang telah banyak berjasa dalam kehidupan kita ini.
Bagi kita yang masih memiliki Ibu, hormati dan sayangilah mereka sejauh apa yang bisa kita lakukan, meski hampir tak mungkin kita bisa menyamai pengorbanannya kepada kita selama ini. Jika kita masih memiliki Ibu yang kini sedang berada di panti jompo, mari kita kenang kembali pengorbanan mereka kepada kita semua, layakkah mereka ada di tempat penitipan itu. Apakah mereka tidak punya lagi kepantasan untuk tinggal serumah bersama kita? Mari kita renungkan bersama dan segera mengambil langkah yang bijak dan tepat, sebelum semuanya terlambat.
Bagi Anda yang sudah tidak lagi memiliki ibu, jangan lupakan ia dalam doa-doa Anda. Mohonkanlah kesejahteraan bagi orang tua kita, rahmat, serta kasih sayang Allah untuk mereka sebagaimana mereka dulu menyayangi kita sewaktu kecil.
Akhir kata, marilah kita jadikan Hari Ibu ini sebagai momen untuk mengingat kembali jasa-jasa ibu jika tanpa sadar kita mulai melupakannya. Semoga pidato singkat Hari Ibu ini bisa mengingatkan kita kembali agar terus dan terus kita ingat Ibu (juga ayah kita) dalam munajat, doa kita sehari-hari.
Pidato tentang Berbakti Kepada Orang Tua Beserta Hadisnya ( Terbaru, dan Mudah Dihafalkan )
Pidato tentang Gotong Royong ( Singkat, Terbaru, yang Baik dan Benar )
Penutup Ceramah Singkat ( Menarik dan yang Berkesan )
Kata Sambutan Guru Pensiun ( yang Menyentuh Hati, Mudah , Singkat, Terbaik )
100 Contoh Pantun Acara Pernikahan, Cocok buat Pengantin Baru ( Lucu, Romantis, dan Penuh Makna )
Pidato Singkat tentang Pendidikan ( Singkat, Mudah Dihafal, dan Mudah )