TERHADAP HASIL BELAJAR BIDANG STUDI YANG TERKAIT


TARBIYAH / PAI
I
Latar
Belakang Masalah
kebutuhannya selama berada di dunia, selain itu pula mereka tidak dapat hidup
sendiri, tapi masih bergantung dengan yang lainnya. Dalam al-Qur’an disebutkan
:
hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia di ciptakan ?. Dia diciptakan
dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan
tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk
mengembalikannya. (hidup sesudah mati)”.
(Q.S. Ath-Thariq, ayat 5 – 8 ) [1]
memiliki potensi dalam dirinya yang tidak diberikan orang tuanya tetapi oleh
Sang Pencipta untuk diaktualisasikan, dikembangkan, diasah terus dengan cara
belajar. Misalnya potensi sosialitas, kata M. J. Langeveld sebagaimana dikutip
oleh Umar Tirtarahardja:
Artinya, setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakekatnya
terkandung unsur saling memberi dan menerima yang menjadi kunci sukses dalam
pergaulan. Kelak kalau sudah dewasa akan berubah menjadi kesadaran akan hak
yang harus diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan.[2]
Sedangkan inti proses pengajaran adalah siswa belajar. Oleh karena itu mengajar
tidak dapat dipisahkan dari belajar. Dapat diketahui bahwa belajar,
perkembangan, dan pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan
sehari-hari. Dari segi proses, belajar dan perkembangan merupakan proses
internal siswa. Pada belajar dan perkembangan, siswa sendirilah yang mengalami,
melakukan, dan menghayati. Sedangkan pendidikan adalah proses interaksi yang
terjadi antara guru dengan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan
mental sehingga menjadi mandiri.[3]
Siswa adalah penentu terjadi atau tidak proses belajar, yang terjadi berkat
siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, berupa keadaan alam,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia.
ahli sepakat terhadap proposisi yang mengatakan bahwa elemen yang sangat
penting dalam pendidikan adalah proses belajar mengajar, yang diharapkan akan
terjadi berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun masalah
belajar mengajar itu sudah ada sejak manusia lahir di dunia ini, tetapi selalu
saja menarik untuk dipersoalkan. Proses
belajar mengajar itu berkembang terus. Namun bagaimanapun pesat sarana
pengajaran, para guru diperlukan juga. Karena apapun yang terjadi dalam masalah
pengajaran, kembalinya kepada para pengajar juga. Belajar merupakan suatu usaha
untuk memperoleh kepandaian dengan melatih diri melalui bimbingan seorang guru
atau pengajar. Bisa juga dikatakan bahwa belajar adalah suatu tindakan untuk mengubah diri dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Sedangkan mengajar adalah
suatu usaha atau tindakan yang menyebabkan orang alain menjadi kenal, tahu, dan
paham serta dapat melaksanakan sesuatu yang sebelumnya tidak dikenal atau
diketahui.[4]
merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan dan
menjadi pusat pengajaran untuk menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu,
warga masyarakat, dan dunia di masa depan. Dengan demikian pendidikan di
sekolah akan menjamah aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan dan pemilihan
ketrampilan peserta didik. Sekolah harus mampu melaksanakan fungsi pendidikan
secara optimal, yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, yang
diupayakan pencapaiannya melalui pembangunan nasional. Di mana dalam pendidikan
adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, serta
memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik berkenaan dengan aspek
jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.[5]
di sekolah akan memberi peranan dan tanggung jawab yang selaras dan seimbang
antara guru dan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, yang akan mengarahkan
siswa untuk berperan di dalam kegiatan belajar mengajar akan bermanfaat bukan
hanya dalam pencapaian siswa di sekolah, tetapi juga bermanfaat untuk membentuk
dan memperluas kebiasaan belajar terus-menerus seumur hidup, seperti kata Jakob
Sumardjo kelahiran Klaten, sebagaimana dikutip oleh Andreas Harefa,
mengingatkan dengan pepatahnya bahwa “Tidak belajar satu hari berarti mundur
satu hari”.[6]
Ini jelas bahwa betapa ruginya orang yang menyia-nyiakan waktunya untuk tidak
belajar.
sekolah-sekolah terutama sekolah Islam akan dijumpai program bahasa, terutama
bahasa Arab dan bahasa Inggris, yang salah satu tujuan umumnya adalah
mempersiapkan pembelajar untuk melakukan interaksi yang bermakna, yaitu dengan
cara membuat mereka (siswa) mampu menggunakan dan memahami bentuk-bentuk ujaran
alamiah seperti dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada satupun yang ada di
ruang kelas dapat berbicara bahasa secara fasih, kecuali guru. Tentunya tujuan
umum yang ada adalah bahwa kelas-kelas bahasa harus mampu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar dan berlatih. Dr. Robert D. Hess sebagaimana dikutip
oleh Abu Ahmadi, mengatakan, salah satu cara utama untuk mendidik anak belajar
lebih baik adalah dengan penggunaan bahasa. Cara bagaimana berbicara kepada
anak-anak (terutama usia pra sekolah) dan susunan kalimat yang diucapkan
mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan kecerdasannya.[7]
kelas pembelajar berperan aktif dan bertanggung jawab dalam pembelajaran. Guru
dan pembelajar bekerja sama dalam suatu kemitraan (partnership). Belajar
antara guru dan pembelajar cenderung akan menghasilkan pengalaman belajar yang
akan mengakomodasi kebutuhan, minat, dan kemampuan. Guru dan siswa bekerja sama
dalam suatu arah dan rasa percaya yang timbul dari pemahaman terhadap aktifitas
belajar.
bahasa Asing itu memang sulit, tetapi kalau
bersungguh-sungguh dan ditunjang dengan sarana dan prasarana mungkin
akan terasa mudah. Seperti pengajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris di MA NU
NURUL ULUM Jekulo Kudus, yang sudah ditunjang dengan laboratorium bahasa, masih
juga ada siswa yang hasil belajar bahasa
maupun bidang studi yang lain rendah, terutama untuk bahasa Arab maupun bahasa
Inggris.
persoalan tersebut penulis akan mengkaji seberapa jauhkah akibat pengajaran
bahasa Arab jika dibandingkan dengan bahasa Inggris terhadap hasil belajar bidang studi yang terkait di MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus .
Penegasan
Istilah dan Penjelasan Judul
Penegasan Istilah
a.
Implikasi adalah dampak (akibat) langsung atau konsekuensi
dari suatu keputusan. [8]
b.
Pengajaran adalah proses,
perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan yang dilakukan oleh seorang
guru kepada siswa.[9]
c.
Hasil belajar adalah sesuatu yang dijadikan patokan setelah
melakukan usaha atau kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.[10]
d.
Bidang studi yang terkait adalah pengelompokan sejumlah
mata pelajaran yang sejenis atau memiliki ciri-ciri yang sama (mata pelajaran
yang telah berkorelasi satu sama lain),[11]
dalam hal ini mata pelajaran tersebut adalah Fiqih dan Qur’an Hadits (mata
pelajaran bahasa Arab), Ekonomi dan Fisika (mata pelajaran bahasa Inggris).
e.
MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus adalah lokasi atau tempat
penelitian.
Penjelasan Judul
pengajaran bahasa Arab dan Inggris terhadap hasil belajar bidang studi yang
terkait di MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus, dapat diartikan sebagai dampak dari
transformasi ilmu (bahasa Arab dan Inggris) yang dilakukan guru kepada siswa di
kelas dengan menggunakan metode yang sesuai yaitu; ceramah, diskusi, dan tanya
jawab. Kemudian akan diukur kemampuan siswa setelah melalui kegiatan belajar,
yang merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku. Hasil
pengajaran bahasa Arab dan Inggris akan berpengaruh dengan pelajaran
yang terkait. Jadi bisa dikatakan bahasa Arab dan Inggris sebagai prasyarat dan
bidang studi yang terkait sebagai kosyarat. Penelitian ini dilaksanakan pada
Madrasah Aliyah NU NURUL ULUM Kudus yang terletak di Bareng Jekulo Kudus.
Rumusan
Masalah
diketahui latar belakang permasalahan yang penulis angkat, maka dapat penulis
rumuskan beberapa masalah yang akan diangkat adalah :
proses pembelajaran bahasa Arab dan Inggris di MA NU NURUL ULUM Jekulo
Kudus ?
bidang-bidang studi yang terkait dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris di MA
NURUL NURUL ULUM Jekulo Kudus ?
bidang studi itu dipengaruhi oleh hasil belajar bahasa Arab dan Inggris di MA
NU NURUL ULUM Jekulo Kudus ?
Tujuan
Penelitian
rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis :
Untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab dan
Inggris di MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus.
Untuk mengetahui prestasi belajar bidang-bidang studi yang
terkait dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris di MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus.
Untuk mengetahui prestasi bidang studi terkait yang
dipengaruhi oleh hasil belajar bahasa Arab dan Inggris di MA NU NURUL ULUM
Jekulo Kudus.
Hipotesis
dicoba untuk melakukan hipotesis. Akan tetapi,
terlebih dahulu akan dijelaskan tentang pengertian hipotesis itu
sendiri. Hipotesis adalah suatu bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua
variabel atau lebih.[12]
tersebut, hipotesis bisa juga dikatakan sebagai sebuah asumsi atau dugaan
sementara yang harus diuji lebih lanjut. Dalam hal ini diasumsikan bahwa
prestasi belajar dari pengajaran bahasa arab dan Inggris itu berpengaruh
terhadap hasil belajar bidang studi yang terkait, dan tidak ada perbedaan
tingkat pengajaran antara bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Metodologi
Penelitian
digunakan
pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numeral (angka) yang
diolah dengan metode statistika.[13]
Dalam hal ini variabel yang
digunakan adalah sebagai berikut :
(variabel bebas)
Inggris. Bidang studi yang
terkait dengan bahasa Arab adalah Fiqh dan Qur’an Hadits. Sedangkan yang
terkait dengan bahasa Inggris adalah Fisika dan Ekonomi. Adapun aspek yang akan
diteliti adalah :
studi yang terkait dengan bahasa Arab dan Inggris
digunakan guru di kelas
prasarana penunjang proses pengajaran bahasa tersebut
dalam kelas (dalam proses belajar mengajar)
(variabel terikat)
studi ang terkait yaitu Fiqh dan Qur’an Hadis terkait dengan bahasa Arab.
Fisika dan Ekonomi terkait dengan bahasa Inggris.
Dokumentasi
bersifat verbal yang terdapat dalam surat-surat, catatan, jurnal,
kenang-kenangan (memoris), laporan lain sebagainya.[15]
Adapun bahan-bahan yang akan digali berasal dari :
ada di sekolah tersebut, khususnya kurikulum bidang studi yang terkait dengan
bahasa Arab dan Inggris.
pelajaran (satpel), transkrip nilai dan guru serta data-data lain yang
berhubungan dengan siswa di dalam kelas.
pengumpul data aktif mendatangi responden untuk memperoleh
keterangan-keterangan yang diperlukan.[16]
Pada metode ini pembahasannya adalah pemahaman siswa tentang materi pelajaran
bahasa Arab dan bahasa Inggris serta respon siswa tentang sistem pengajaran
yang diterapkan oleh guru di dalam kelas.
sosial dan gejala-gejala psikhis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.[17]
Dalam metode ini objeknya adalah keadaan siswa pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar, penyampaian guru pelajaran tersebut di dalam kelas serta
sarana dan prasarana pendukungnya.
Data
rumus-rumus statistik yang berkaitan dengan masalah yang diangkat itu sendiri.
Adapun perangkat yang digunakan adalah sebagai berikut :
kemudian digeneralisasikan.[18]
Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas I, II, dan III MA NU NURUL
ULUM Jekulo Kudus. Kelas I terdiri dari 6 kelas, kelas II ada 6 kelas, dan
kelas III ada 6 kelas. Tiap kelas untuk kelas I ada 50 siswa, kelas II kurang
lebih ada 50 siswa, sedang kelas III kurang lebih 50 siswa. Jadi populasi
keseluruhan adalah kurang lebih 900 siswa meliputi, siswa kelas I kurang lebih
300, kelas II 300, dan kelas III 300 siswa.
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila bermaksud mengeneralisasikan hasil penelitian.[19]
Adapun pengambilan sample, Suharsimi Arikunto mengatakan “lebih baik diambil
semuanya apabila subjek kurang dari 100, sehingga peneliti merupakan penelitian
populasi. Tetapi jika subjeknya lebih dari 100, maka dapat mengambil sebagian
saja samplenya yaitu 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih”. Karena siswa MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus lebih dari 100
maka penulis mengambil sample yaitu 10 % dari masing-masing kelas (I, II, dan
III) yaitu kurang lebih 900 siswa. Jadi kelas I sampelnya sebanyak 30 siswa,
kelas II 30 siswa, dan kelas III 30 siswa. Karena di dalam populasi terdapat
kelompok-kelompok subjek dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
tampak adanya strata atau tingkatan, maka penulis menggunakan tehnik Stratified
random sample.
dalam kelompok-kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata, dan
kemudian memilih sebuah sample secara acak (random) dari tiap tingkatan (stratum).
[20]
(tingkatan sama), yaitu setelah 50 orang subjek diberi nomor satu sampai empat
puluh, penulis membuat 5 gulungan kertas dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan 5,
kemudian diambil satu misalnya, setelah dibuka tertera angka 3. Oleh karena
sample ada 30 siswa untuk 6 kelas, maka penulis mengambil 5 siswa tiap kelas. Sehingga penulis mengambil nomor
dengan terpaut setiap 5 subjek mulai dari nomor 3, lalu 8, 13, 18 dan 23.
Nomor-nomor yang terambil itulah dijadikan penulis sebagai nomor subjek sample
penelitian.
Data
Inferensial
pengujian hipotesis. Dalam analisis data inferensial ini akan dibagi menjadi
tiga tahapan, yaitu :
Pendahuluan
siswa dalam satu semester (nilai rapor). Nilai-nilai yang dicari berasal dari
guru mata pelajaran yang terkait dengan pelajaran bahasa Arab dan bahasa
Inggris.
Hipotesis
menjadi dua kelompok sample dari satu populasi yaitu pengajaran bahasa (Arab
dan Inggris) dan hasil belajar bidang
studi yang terkait di MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus.
Korelasi Ganda Variabel, sebab selain objek yang digunakan sedikit, didalamnya
merupakan suatu uji coba ada atau tidak adanya hubungan yang signifikan antara dua variabelnya atau lebih.[21]
penulis akan dibagi menjadi tiga bagian secara garis besarnya, yaitu :
Bagian muka
pembimbing, halaman pengesahan judul, halaman motto, halaman persembahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran
Bagian isi dan batang tubuh
tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tinjauan penelitian, hipotesis dan metodologi penelitian yang meliputi; metode
pendekatan, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
Bahasa (Arab dan Inggris) yang terdiri atas dua sub bab; yang pertama
Pengajaran bahasa arab dan bahasa Inggris yang meliputi; Pengertian pengajaran,
Komponen-komponen pengajaran, Komunikasi dan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan
Pengajaran Komunikatif, meliputi; Hakekat komunikatif, Prinsip belajar bahasa
(Arab dan Inggris) komunikatif, Strategi belajar bahasa (Arab dan Inggris). Sub
bab yang kedua, Hasil belajar siswa yang meliputi; Pengertian hasil belajar,
Ciri-ciri hasil belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, Fungsi
penilaian hasil belajar yang baik dan Sasaran serta Jenis penilaian hasil
belajar.
ULUM Jekulo Kudus yang terdiri dua sub bab, yang pertama; Gambaran umum MA NU
NURUL ULUM Jekulo Kudus yang meliputi; Latar Belakang Berdirinya MA NU NURUL
ULUM Jekulo Kudus, Landasan dan Target Pengembangan MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus,
Tujuan MA NU NURUL ULUM Jekulo Kudus, Program Pengajaran pada MA NU NURUL ULUM
Jekulo Kudus, Sarana dan Fasilitas Pendidikan, Pelaksanaan Kurikulum Madrasah
Aliyah, dan Struktur Organisasi. Sub bab yang kedua berisi tentang Pelaksanaan
Proses Belajar Mengajar (PBM) di kelas yang meliputi; Pengertian Proses Belajar
Mengajar (PBM), Sikap dan Kepribadian Guru, Kegiatan Pembelajaran untuk
Mengembangkan Ketrampilan Berbahasa dengan Pemahaman, dan Program Penilaian
(tehnik penilaian dan tehnik analisis akhir).
NURUL ULUM Jekulo Kudus terdiri atas tiga fase yaitu; Analisis Pendahuluan,
Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut.
dari Kesimpulan penulis, Saran serta Penutup.
Bagian Akhir
Lampiran-lampiran dan Daftar riwayat hidup penulis.
Armico, Cet. I. Bandung, 1987.
Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen
Agama, 1984.
Pedagogik, Rineka Cipta,
1997.
Kamus Besar Bahasa
Balai Pustaka,
1997.
dan Penyluhan Belajar di Sekolah, Usaha Nasional,
dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
1999.
Aplikasi dalam Pemasaran, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas
Effendi, Metode penelitian Survey, LP3ES,
Metodologi Research Sosial, Alumni,
1983.
Penelitian Masyarakat, Gramedia,
1991.
Penelitian, Ghalia
Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada,
untuk Penelitian, CV Alfabeta,
2002.
Penelitian, Rineka Cipta,
1995, Cet. III.
Penelitian, Rineka Cipta,
1992.
Psikologi UGM,
Lasula, Pengantar Pendidikan, Rineka Cipta,
surat Ath-Thariq ayat 5–8, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an
dan Terjemahannya, Mahkota Surabaya, Departemen Agama, 1984, hal. 1048.
Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, hal. 7.
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, Rineka Cipta, Jakarta,
1997, hal. 215.
Pelajar, Yogyakarta, 1998, hal. 5.
Pemasaran, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta, 1978, hal. 45.
Research Sosial, Alumni, Bandung, 1983, hal. 159.
Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hal 70
Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal 104.
Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1995, Cet. III, hal 425.