Teks Pidato Tentang Cinta Tanah Air – Apa itu cinta tanah air ? Cinta tanah air adalah mencintai bangsa sendiri, yakni munculnya perasaan mencintai oleh warga negara untuk negaranya dengan sedia mengabdi, berkorban, memelihara persatuan dan kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan dan tantangan yang dihadapi oleh negaranya.
Berikut beberapa Teks Pidato Tentang Cinta Tanah Air ( Contoh Terbaik ) :
( Contoh 1 )
Teks pidato persuasif tentang cinta tanah air Singkat
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Kepada yg terhormat bpk kepala sekolah,yg terhormat ibu dan bpk guru serta siswa siswi(nama sekolah kamu)
Pertama-tama marilahkita panjatkan rasa puji dan syukur kpd Allah SWT,karena atas rahmat dan hidayahNya kita semua dapat berkumpul pada hari yg cerah ini untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional dalam keadaan sehat wal’afiat
Selain itu,tak lupa kita sampaikan shalawat serta salam kpd Nabi Besar Muhammad SAW yg telah membawa kita dari jalan yg salah ke jalan yg benar yakni Agama Islam.Semoga kelak kita semua akan mendapat syafa’atnya di yaumil akhir nanti.
Hadirin yg berbahagia,
Izinkan saya menyampaikan pidato yg berjudul Cinta Tanah Air ini
Hadirin yg berbahagia,
Lebih dari beberapa puluh thn yg lalu seorang pemuda yg bernama Budi Utomo waktu itu tergerak hatinya melihat kesengsaraan Rakyat Indonesia yg dulu pernah terjajah.Akhirnya beliau bersama teman-temannya membentuk suatu organisasi yg diberi nama seperti namanya sendiri,yaitu Organisasi Budi Utomo.Organisasi tersebut adalah organisasi pertama yag ada di Indonesia pada masa itu.
Apa yg beliau lakukan pada saat itu memang sederhana,tapi dampaknya sangat besar bagi bangsa Indonesia.Karena kemunculannya,beliau ikut menyebar dan memotivasi para pemuda lainnya untuk melawan penjajah Belanda pada saat itu.
Mereka berjuang dgn pikiran dan tenaga untuk membawa negeri ini lepas dari cengkraman penjajah.Bahkan beliau rela mengorbankan harta bendanya dan nyawanya untuk mengangkat senjata dan bertempur langsung di medan perang.Alhasil telah banyak Pahlawan kita yg gugur di medan perang demi mewujudkan cita-cita bangsa.
Hadirin yg saya hormati,
Kini apa yg menjadi mimpi-mimpi mereka telah tercapai.Kita semua telah keluar dari belenggu penjajah.Namun,hal ini bukan berarti perjuangan telah usai.Kitalah yg menerima tongkat estafet ini untuk mempertahankan bangsa.Apa yg kita dapatkan saat ini merupakan tanggung jawab besar,karena pada dasarnya adalah mempertahankan lebih sulit daripada meraih/mendapatkan.Jangan sampai perjuangan Pahlawan kita jadi sia-sia.
Untuk itulah kita sebagai pemuda dan penerus/generasi muda kita harus mencintai bangsa ini dan mempertahankan keutuhan bangsa.Banyak sekali cara untuk mengisi kemerdekaan sebagai wujud cinta tanah air,diantaranya ialah:
Berprestasilah dalam bidang yg kita kuasai,jauhilah narkoba dan pergaulan bebas,menjaga rasa persatuan antar bangsa.Sebagai pemuda kita jangan mudah terpengaruh oleh pihak-pihak lain yg ingin memecah belah kita.Kita bangun semangat persatuan yg sempat hilang dalam diri kita.Jangan ada lagi perselisihan antar suku dan agama,karena sesungguhnya kita adalah satu bangsa,yaitu Bangsa Indonesia.
Demikian pidato yg bisa saya sampaikan.Namun sebelum mengakhirinya saya ingin mengajak pemuda dan pemudi bangsa Indonesia untuk mencintai bangsa ini dan juga kembali ke dalam semangat persatuan.
Terimakasih atas perhatian dan waktu yg telah diberikan semoga pidato ini bisa menggugah hati untuk mencintai bangsa ini.Dan apabila ada kesalahan atau kata-kata yg kurang berkenan di hati saya mohon maaf yg sebesar-besarnya.
Wabillahi taufik walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
————————————————————————————–
( Contoh 2 )
Contoh Pidato Cinta Tanah Air Terbaru
Bentuk Rasa Cinta Tanah Air
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Bapak Ahmad Paisal, MM. selaku kepala SMAN 25 Jakarta, yang terhormat bapak/ibu guru dan staff tata usaha, serta teman-teman yang saya sayangi.
Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmatnya, kita masih bisa berkumpul di tempat ini.
Hadirin sekalian, dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato yang bertema “ Cinta Tanah Air “.
Cinta berhubungan dengan sayang dan suka. Jika kita sudah sayang dan suka kepada tanah air Indonesia, maka kita akan cinta juga. Ada pepatah yang berbunyi “ Tak kenal maka tak sayang”. Maka dari itu, kita harus mengenali tanah air kita agar tumbuh rasa sayang dan cinta.
Dalam kutipan naskah Sumpah Pemuda yang berbunyi “ Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”. Jelas bahwa kita ini bertanah air Indonesia. Maksud tanah air Indonesia adalah seluruh bumi Indonesia yang terdiri dari darat dan lautan.
Rasa cinta tehadap tanah air sangatlah penting. Tanpa ada rasa cinta, kita tidak akan bisa merasa memiliki tanah air ini. Dengan rasa memiliki yang tumbuh dari rasa cinta, maka kita akan senantiasa untuk selalu menjaga tanah air ini dari ancaman dan gangguan pihak manapun. Rasa cinta yang kita miliki, bisa kita aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Hadirin yang berbahagia, sekarang ini, banyak masyarakat yang lebih bangga menggunakan produk luar negeri dibanding produk dalam negeri. Membeli dan memakai produk dalam negeri merupakan salah satu bentuk rasa cinta kita kepada tanah air. Hal itu disebabkan karena dengan membeli produk dalam negeri, kita turut membantu dalam peningkatan ekonomi negara.
Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang harus dilestarikan seperi tari daerah. Sebagai pelajar yang baik, sudah seharusnya kita mempelajari dan melestarikan budaya negeri kita sendiri. Pemerintah telah membantu dalam pengenalan dan pelestarian budaya Indonesia dengan cara memasukkan pelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) ke dalam kurikulum.
Hadirin sekalian, bentuk rasa cinta tanah air juga bisa diaplikasikan dalam berprestasi. Prestasi juga bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Dengan berprestasi, kita bisa membuat bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas. Bangsa yang cerdas menunjukkan ciri dari kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa, tidak lepas dari rasa cinta tanah air yang dimiliki masyarakatnya.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga merupakan bentuk rasa cinta kepada tanah air. Bahasa yang kita gunakan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka identitas bangsa ini tidak akan hilang.
Tanah air ini merupakan tempat lahir, dibesarkan dan berlindung kita. Maka dari itu, kewajiban kita sebagai warga negara adalah harus mencintai negara ini dengan mengaplikasikan rasa cinta itu dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita semua untuk mencintai tanah air Indonesia.
Jangan hanya berbentuk tulisan dan lisan, namun harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika masyarakat Indonesia tidak mencintai tanah airnya, maka akan menjadi apa bangsa ini beberapa tahun kedepan ?.
Sebagai generasi muda, kita harus mengobarkan rasa cinta tanah air dengan berani bertaruh nyawa demi keselamatan bangsa ini seperti yang dilakukan para pahlawan yang telah gugur.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan kata atau tingkah laku. Sebelum mengakhiri pidato ini, izinkan saya berpantun.
Jalan-jalan ke kota Kediri.
Pulangnya membawa cenderamata.
Mari mengenali negeri sendiri.
Agar tumbuh cinta di hati kita.
Wabilahi Taufik Walhidayah,
Wassalamualaikum Warrohmatullah Hiwabarokatuh.
————————————————————————————–
( Contoh 3 )
Teks Pidato Terbaik Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Haqqo tuqotihi, dengan sebenar-benar takwa. Dalam artian menjalankan perintah dan meninggalkan larangan. Dan janganlah sekali-kali kita meninggalkan dunia ini, kecuali dalam keadaan beragama Islam dan khusnul khatimah.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Baru saja kita, Bangsa Indonesia, merayakan tujuh puluh dua tahun kemerdekaan. Usia tujuh puluh dua tahun seandainya dikonversi menjadi umur manusia, tentu umur sudah lebih dari cukup, untuk menentukan manusia itu baik atau tidak baik.
Karena, batasan umur manusia itu empat puluh tahun. Kalau dia sudah melewati umur empat puluh tahun, maka sudah bisa dilihat. Sukses tidaknya, baik tidaknya. Demikian pula tentu umur suatu bangsa. Seperti Indonesia ini tujuh puluh dua tahun. Sesungguhnya itu adalah umur yang cukup untuk menjadikan Indonesia ini baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Negeri yang aman, sejahtera, yang damai, dan dilimpah maghfiroh oleh Allah SWT. Tapi, barangkali kenyataan masih belum sesuai dengan harapan. Ya tetap harus berproses.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kemerdekaan adalah anugerah Allah. Di dalam pembukaan undang-undang dasar disebutkan “atas berkat rahmat Allah”. Anugerah Allah melalui perjuangan para ulama’, para syuhada’, para pahlawan. Sebagai sebuah anugerah Allah, maka wajib bagi kita untuk menyukuri anugerah berupa kemerdekaan ini.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الأرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ
”Yaitu ketika orang-orang yang kami kukuhkan kedudukanya di muka bumi, mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, mereka berbuat baik, menyuruh kepada kebaikan, makruf, dan mencegah kepada kemungkaran. Dan kepada Allahlah kembali segala urusan.” (QS. al Hajj; 41)
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kemerdekaan adalah salah satu bentuk dari dikukuhkan kedudukan di muka bumi. Bangsa yang merdeka artinya bangsa yang dikukuhkan kedudukanya di muka bumi. Ia bebas dari penjajahan.
Maka ketika sebuah kaum, sebuah bangsa, ataupun seseorang dikukuhkan kedudukanya di muka bumi. Sebagai bentuk syukur itu adalah aqomush sholah wa atawuz zakah wa amru bil ma’ruf wa nahau ‘anil munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan beramal ma’ruf nahi munkar. Artinya, ketika kita dikukuhkan kedudukan di muka bumi, apa yang dibangun? Bukan hanya membangun fisik tapi membangun jiwa.
Shalat itu membangun jiwa. Karena dengan shalat itu tanha ‘anil fakhsya’i wal munkar., mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
Di dalam lagu Indonesia raya, ada bait yang berbunyi “Bangunlah jiwanya, bangunlah badanya”. Pengarang lagu ini, WR Supratman, tentu tidak sembarangan meletakan kalimat bangunlah jiwanya lebih dahulu dibandingan dengan membangun badan, bangunlah badanya.
Kenapa? Karena membangun jiwa itu jauh lebih sulit dari pada membangun badan. Membangun badan itu membangun fisik, membangun infrastruktur, membangun jalan, mudah, membangun gedung mudah. Sebentar lagi, anggota DPR mungkin punya gedung baru, yang menurut berita anggaranya lebih dari lima triliun untuk membangun gedung parlemen. Mungkin, satu dua tahun segera terwujud itu gedung.
🤔 Ma’had Aly Tebuireng Laksanakan Seleksi PMB Gelombang II
Tetapi bagaimana membangun jiwa penghuni gedung tersebut, agar menjadi wakil-wakil rakyat yang amanah, yang jujur, yang iklash, yang tidak korup, yang tidak suka suap-suapan, tentu bukan perkara gampang. Tidak semudah membangun gedungnya. Maka jangan heran kalau banyak yang tertangkap. Membangun gedung pengadilan, gampang. Tapi membangun jiwa para pengadil, orang yang seharusnya berbuat adil, malah ketangkap. Ini tentu yang rusak bukan gedungnya. Tapi yang rusak adalah jiwanya.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Karena itu, untuk membangun Indonesia ini, mau tidak mau kita harus cinta dengan NKRI. Harus mencintai tanah air. Maka kemudian kita masyarakatkan jargon hubbul wathon minal iman, cinta tanah air bagian daripada iman.
Ada sebagian orang bertanya, “Hubbul wathon minal iman itu kan bukan dawuhnya Kanjeng Nabi. Jadi mencintai negara itu tidak disyari’atkan dalam Islam”.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Mungkin, atau bisa jadi, Nabi tidak pernah dawuh hubbul wathon minal iman. Tapi nabi sangat mencintai tanah kelahiranya. Beliau sangat mencintai Makkah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ
“Dari Ibn Abbas ra, Rasulullah bersabda, ‘Wahai Makkah, alangkah indahnya engkau sebagai negeri dan aku sangat mencintaimu, seandainya kaumku tidak mengusirku darimu, maka aku tidak akan tinggal di negeri selainmu’” (HR. Ibn Hibban)
Seandainya nabi tidak diusir oleh kafir Quraisy, niscaya beliau tidak akan pindah dari Makkah, karena beliau sangat mencintai tanah kelahiranya, yaitu Makkah.
Nabi memang mungkin tidak pernah mengucapkan ‘Hubbul Waton Minal Iman’ tetapi sikap beliau mencerminkan bahwa beliau mencintai negaranya, dan inilah yang bisa kita jadikan pegangan.
Mengapa negeri-negeri di Timur Tengah sekarang ini kacau balau, perang sesama warga negara. Karena mereka hanya dididik untuk mencintai agama, bukan dididik untuk mencintai negara.
Maka, bersyukurlah kita di Indonesia ini, karena kita tetap dapat rukun, kita tetap bisa bersatu, walaupun mungkin terdapat sedikit perbedaan – perbedaan dengan yang lain, tapi tetap kita mengutamakan kepentingan negara, sampai sekarang alhamdulillah, dan semoga bisa berlanjut hingga yaumil qiyamah.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Maka di penghujung tahun 1438 H ini, mari, saya mengajak khususnya untuk diri saya sendiri, dan juga umumnya untuk para hadirin, untuk kembali menghisab selama satu tahun ini, apa yang telah kita perbuat. Jika ada yang kurang baik maka mari segera kita perbaiki.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang – orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaknya setiap diri itu melihat apa yang telah dikerjakan dan apa yang telah diamalkan, untuk bekal hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kita kerjakan” (QS al Hasyar: 18)
Semoga kita dijadikan oleh Allah sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa taat yang senantiasa beruntung di dunia dan beruntung pula di akhirat kelak.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ، كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْمَنَّانِ، وَبِالْقَوْلِ يَهْتَدُ الْمُرْتَضُوْنَ. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسآءَ فَعَلَيْهَا، وَمَارَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيْدِ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلآيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ،
—————————————————————————————
( Contoh 4 )
Contoh Pidato Cinta Tanah Air Terbaik Singkat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yang saya hormati bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Yang saya hormati bapak Pembantu Dekan 3 bagian Kemahasiswaan Fakultas Eskonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Yang saya hormati bapak / ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Dan rekan-rekan mahasiswa sekalian yang saya banggakan
Puji dan syukur senantiasa kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita anugerah kehidupan dan berbagai kenikmatan yang tak terhingga. Sehingga kita semua dapat melakukan aktivitas dan berbagai hal termasuk belajar di almamater tercita yakni Universitas Lampung.
Sholawat dan salam tak jua lupa kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW, manusia yang paling mulia di sisi Tuhan, manusia panutan, dan manusia yang paling membawa pengaruh besar bagi dunia sepanjang sejarah umat manusia. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan umatnya yang istiqamah dalam menjalankan apa yang beliau contohkan.
Pertama kalinya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada bapak dekan, pembantu dekan 3, bapak / ibu dosen, beserta rekan-rekan mahasiswa sekalian yang telah turut andil demi terselenggaranya kegiatan yang begitu luar biasa ini. Secara khusus saya ingin menguraikan rasa terima kasih yang dalam ini kepada pihak-pihak tersebut. Saya selaku ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah menginisiasikan agenda seminar cinta tanah air ini. Terima kasih juga saya sampaikan atas kesediaan bapak dekan dan pembantu dekan 3 yang telah turut serta memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini.
Hadirin yang berbahagia
Cinta tanah air adalah sebuah nilai moral bangsa yang terwujud dari dalam unsur nasionalisme. Sebuah rasa cinta yang teramat dalam akan pribadi seseorang terhadap tanah kelahiran, bangsa, dan negaranya. Seyogyanya rasa cinta ini ada di setiap jiwa dan sanubari tiap-tiap anak bangsa. Akan tetapi kondisi anak bangsa dewasa ini sangatlah jauh dari nilai-nilai nasionalisme. Hal tersebut dapat terlihat dari sikap dan tingkah laku mereka yang bangga akan adat serta kebiasaan bangsa lain. Bangga berbahasa asing tanpa memperdulikan asal usul bahasa ibunya yakni bahasa nasionalisme dan bahasa daerahnya. Bangga akan budaya asing tanpa peduli budaya aslinya yang telah lama mati dalam diri mereka. Mereka yang telah lama tinggal di luar negeri yang masih menyandang status warga negara Indonesia pun banyak yang dengan malu-malu mengakui bahwa mereka adalah orang Indonesia. Perlahan ideologi kebangsaan mulai luntur seiring dengan derasnya serbuan budaya asing, persaingan pasar bebas, dan bermainnya cukong-cukong asing di negeri kita tercinta Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Menanam rasa cinta terhadap tanah air adalah suatu perkara yang mudah. Akan tetapi menjaganya, merawatnya, dan mempertahankan rasa cinta itu lah yang begitu sulit untuk dilakukan. Terlebih bagi kita semua yang hidup di zaman ini. Zaman kapitalis yang hanya mementingkan soal kepentingan pribadi dan golongan. Zaman dimana para pemimpin bangsa yang berbondong-bondong menjual dirinya dan bangsanya demi kepentingan asing. Zaman dimana para pemimpin justru memfasilitasi bangsa asing untuk bekerja, hidup, dan mencari makan di negeri kita. Padahal sejatinya bangsa kita sendiri adalah bangsa yang memiliki jumlah pengangguran yang demikian tinggi. Lalu kenapa lahan pekerjaan itu mereka serahkan kepada bangsa asing? Sungguh tak patutlah apa yang para pemimpin itu lakukan terhadap rakyatnya. Apakah itu yang disebut cerminan cinta pada negara? Apakah itu yang disebut sebagai cerminan cinta terhadap tanah air?
Hadirin yang berbahagia,
Kecintaan terhadap tanah air dan bangsa harus tertanam dalam pribadi kita masing-masing sebagai anak bangsa. Kita dapat memupuk rasa cinta tersebut dengan cara-cara sederhana. Misalnya saja dengan bangga menggunakan produk-poduk dalam negeri terlebih lagi produk tradisonal yang lebih menunjukkan identitas bangsa sendiri. Selanjutnya dalam hal berbahasa, pergunakanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan antar etnis di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kalau perlu ajak bangsa asing yang ada di Indonesia untuk ikut berbahasa Indonesia seperti kita. Selain itu jangan pernah malu untuk menggunakan bahasa daerah sebagai salah satu kearifan lokal bangsa kita. Namun bukan berarti kita tidak perlu untuk memperlajari bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab, Perancis, dan lainnya. Dalam beberapa hal bahasa asing sangatlah dibutuhkan, namun jangan sampai melupakan identitas kita sebagai orang Indonesia.
Memupuk rasa cinta terhadap tanah air juga dapat dilakukan dengan cara mempelajari sejarah. Mempelajari sejarah tentang pahlawan bangsa ataupun sejarah tentang awal berdirinya bangsa Indonesia sedikit banyak akan memupuk rasa nasionalisme dan cinta terhadap tanah air. Terdapat banyak cara untuk tetap mempertahankan identitas kita sebagai anak bangsa yang senantiasa cinta terhadap tanah air dan negara. Tinggal bagaimana kemauan dan kemantapan hati kita untuk mempertahankan rasa cinta tersebut.
Demikian pidato singkat yang dapat saya sampaikan, semoga ini semua dapat menjadi bahan renungan kita bersama. Cukup sekian, kurang dan lebihnya saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun.
Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh