Teks Pidato tentang Ibu yang Bikin Nangis – Apakah saat ini kalian sedang mencari contoh teks pidato? tenang kawan kami berikan referensi terbaik untuk kalian. Diartikel kali ini kami akan memberikan contoh dan referensi tek spidato dengan tema ibu.
Teks Pidato tentang Ibu yang Bikin Nangis yang Menyentuh Hati
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdilillahi was sholatu was salaamu ‘alaa rosulillahi wa’alaa aalihi wa sohbihi wa maw waalaah. Amma ba’du.
Mari kita ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah dan rahmat nya sehingga kita dapat berkumpul di majelis ini dengan keadaan sehat walafiat.
Kedua kalinya shalawat serta salam kita haturkan kehadirat Nabi Besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW agar kita selalu dalam jalannya dan semoga selalu terlimpahkan berkah yang serupa kepada keluarga dan para sahabatnya.
Kita lahir dari rahim seorang ibu. Berkat ibu lah kita ada di dunia ini. Allah SWT menitipkan kita sebagai amanah kepada beliau. Beliau menjaga kita selama 9 bulan lamanya, kita di sayang, kita dimanja, kita di jaga, kita belum lahir saja sayang beliau sudah lebih dari sayangnya kepada dirinya sendiri.
Maka dari itulah kasih sayang seorang ibu itu sepanjang masa. Sejelek apapun kita sejelek apapun perbuatan kita tidak ada yang memaafkan kita selain Allah SWT dan ibu kita. Sudah sayang seperti itu,
tapi anaknya malah berbuat tidak enak, membentak, memukul, ya Allah sungguh hina anak itu terhadap ibunya, tapi apa yang ibunya lakukan, ibunya tetap memberi nya makan, bertanya mau kemana, ibunya tetap khawatir saat anaknya yang nakal itu pulang malam. Sungguh besar kasih sayang seorang ibu.
Maka dari itulah sebelum kita wafat alangkah sebaiknya kita berbakti kepada orang tua, berbakti kepada ibu kita, membahagiakan nya, mendoakan nya, dan juga menuruti semua perintah baik nya. Karena surga ada di telapak kaki ibu. Jangan harap kamu masuk surga kalau kamu membuat ibumu marah dan kecewa.
Sekian kultum yang dapat saya sampaikan hari ini, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan, Akhirul Kalam
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Pidato tentang Ibu yang Bikin Nangis Terbaik
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِهِ الْـمُصْطَفَى، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillahi wakafaa, wassholatu wassalaamu ‘alaa rosulihil musthofaa, wa’alaa aalihi wasohbihi wamanih tadaa, amma ba’du.
Sebelumnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua di sini.
Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumul qiyamah nanti. (Amiin).
Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh ALLAH SWT….
Bila kita membicarakan tentang Ibu, saya teringat akan kisah Malin Kundang. Dalam kisah tersebut, menceritakan seorang anak yang dikutuk menjadi batu oleh Ibunya. Hal itu terjadi karena dirinya tidak mengakui ibunya kepada calon istrinya.
Namun sayangnya, pada zaman sekarang ini tidak pernah kita jumpai seorang anak yang benar-benar menjadi batu akibat kutukan ibunya karena durhaka kepada ibu.
Sekarang ini, seringkali kita jumpai seorang anak yang sudah masuk dalam kategori durhaka karena mereka sering berkata kasar, berbohong, memerintah ibu dan bahkan ada yang sampai tega berperilaku kasar kepada orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita masih lemah.
Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Luqman ayat 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”
Di antara keajaiban Syari’at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik.
Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).
Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan.
Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah : “robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada ibu. Karena ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh dan merawat lalu membesarkan kita sampai saat ini. ibu bawel,cerewet bukan karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia takut jika kita terluka.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Teks Pidato Tentang Hari Ibu Singkat, Padat, dan Jelas
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Yang terhormat, Bapak/Ibu…
Yang terhormat, Bapak Ibu…
Serta teman-teman yang berbahagia;
Pertama di atas segalanya, marilah kita bersama melantunkan syukur dalam ucapan maupun dalam hati kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat, hidayah, dan inayah-Nya lah kita bisa hadir dan duduk bersama di sini dalam memeriahkan kegiatan Hari Ibu.
Shalawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Nabi Akhir Zaman, Sayyidina Muhammad SAW. Mudah-mudahan dengan seringnya bershalawat kita akan mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;
Tidak terasa akhir tahun 20xx sudah menyapa dengan hingar-bingarnya. Pada bulan Desember ini, kita bersyukur bisa berjumpa dengan momentum Hari Ibu yang mana diperingati setiap 22 Desember sejak tahun 1938 lalu.
Berkisah tentang Ibu atau Mama, kiranya sungguh ada catatan yang penuh dan tidak bakal bisa kita ungkap semua. Terutama kebaikan seorang Ibunda.
Pada sepinya kita, Ibu hadir sebagai sosok peramai dengan senyum tulusnya. Pada lelahnya kita sebagai seorang anak, Ibu hadir sembari membawakan kita cemilan yang dibuat dari tangan rapuhnya.
Dan pada saat hati kita sedang patah, seorang Ibu pun hadir dengan kekuatan cinta dan sayang untuk mengusir rasa sakit tersebut.
Sungguh ada begitu banyak cerita tentang Ibu yang takbisa saya ceritakan semua di sini. Teman-teman yang hadir di sini tentu sudah sangat merasakan betul betapa tingginya perhatian seorang Mama.
Tapi, bagaimana dengan perhatian kita terhadap mereka?
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;
Bila kita renungkan, rasanya masih sedikit sekali perhatian ini kita berikan kepada Ibu. Pun demikian dengan balas jasa.
Barangkali, lebih banyaklah bantahan dan sikap cuek yang kita lambungkan kepada sosok malaikat tanpa sayap ini.
Bayangkan saja, misalnya saat kita pulang sekolah atau pulang dari jalan-jalan. Ketika kita disapa oleh Mama, “Bagaimana pelajaran hari ini, Nak?”, “Kenapa pulangnya lama, Nak?”, kita malah menjawab dengan jutek sembari menampilkan muka sendu.
Cobalah kita bayangkan, betapa tidak enaknya bila kita yang sedang berada di posisi Ibu tapi diperlakukan demikian.
Teman-teman yang berbahagia;
Bila berkisah tentang balas-membalas jasa, sungguh belum sedikit pun terbalas apa yang kita lakukan hari ini.
Walau begitu, pada momentum peringatan Hari Ibu Nasional tanggal 22 Desember tahun 2022 ini, marilah kita bersama-sama berjuang maksimal untuk membahagiakan Ibu dan juga Ayah kita di rumah.
Bahagiakanlah Mama di hari bahagianya mereka. Sejatinya seorang Ibu tidak melulu berharap hadiah maupun ucapan “Selamat Hari Ibu” melainkan kebaktian kita kepadanya.
Dan terakhir, jangan pernah lupa untuk mendoakan Ibu, agar beliau sehat, sejahtera, selalu bahagia, dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah. Izinkan saya menutup pidato kali ini dengan pantun:
Jalan-jalan ke Kualanamu
Tidak lupa beli jajanan khasnya
Bahagiakanlah Ibumu
Sayangi beliau selamanya
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Pidato ibu singkat dan pendek
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أََمَّا بَعْدُ
Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, was-sholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma’iin, Amma ba’du.
Yang saya Hormati,Dewan Juri yang Adil dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan.para
AHadirin,Wali Santri,Simpatisan,
tak lupa pula rekan2 Santri yang slalu dekat di hati.
Awal dari segalanya,Marilah kita sama2 memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat AllAh SWT,yang mana telah melimpahkan Taufiq Hidayah dan Inayahnya,sehingga pada malam hari ini kita bisa bertatap jumpa di tempat yang penuh dengan barokah ini.
Sholawat beriringkan salam,marilah senantiasa kita sanjungkan kepada seorang Insan Pilihan,Sarjana tanpa gelar _ kepada orang kafir tak pernah gentar,yakni Sayyidina Wamaulana Muhammad SAW.
ALJANNATU TAHTA AQDAMIL UMMAHAT…” Surga itu berada di bawah telapak kaki Ibu”
Ma’asirol hadirin Rohimakumullah. Pada kesempatan yang berbahagia ini,Izinkanlah saya untuk menyampaikan sebuah pidato singkat yang berjudul…” KASIH SAYANG IBU SEPANJANG MASA“
Begitu tingginya derajat seorang Ibu di hadapan AllAh SWT,itu karena begitu besarnya pengorbanan yang diberikan Ibu kepada seorang anaknya.mulai sejak berada di dalam kandungan,sampai ketika iya melahirkan sibuah hati ke dunia.yang terkadamg,tidak sedikat di antara mereka yang harus merelakan nyawanya.
Tapi…pernahkah kita berfikir untuk membalas Budi jasanya ???
Itulah tanda Tanya besar yang mesti kita tela’ah dan kita jawab.
………………………………… boleh cerita Paaak ?………………………..boleh cerita Buuuk ?
Sebuah kisah di jaman Rosulullah SAW.pada suatu ketika ada salah seorang Sahabat bertanya,” Wahai Rosulullah,bagaimana andai kata sa’at saya sedang Sholat lalu ada seseorang yang memanggil ?Lanjutkanlah Shalatmu,jawab Rosulullah.Lalu Sahabat tadi kembali bertanya,bagaimana jikalau yang memanggil itu adalah Ibuku ya Rosul ? Lantas apa kata beliau…Batalkan Sholatmu,dan hampirilah Ibumu.
Sahabat2 Santri yang berbahagia. Apa mungkin di antara yang hadir di tempat ini,sudah merasa ..?Mungkin kita bisa berkaca pada sebuah kisah tadi,bagaimana semestinya bersikap kepada orang tua,khususnya terhadap Ibu yang telah melahirkan kita ke dunia.
Jujur…terkadang tidak dalam keada’an Sholatpun,kita dipanggil Ibu tidak menjawab,apalagi menghampiri beliau.
Orang bijak bilang “ Orang tua kaya,anak jadi raja dan ratu…Tapi jikalau anak kaya,tak jarang dari Orang tua yang jadi pembantu…” (Na’udzubillahimin dzalik) untuk itu mulailah dari sekarang,kita cintai ,kita hormati,serta kita ta’ati beliau.apapun yang mereka lakukan,itu adalah salah satu bentuk kasih sayang kepada kita…karena mereka tau apa yang terbaik untuk kita, KASIH SAYANG IBU SEPANJANG MASA…!
Mungkin inilah apa yang dapat saya sampaikan,lebih dan kurangnya mohon ma’af yang sebesar – besarnya.
Hedenallah Waiyyakum Ajma’in,
Summassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh
Demikian artikel yang dapat kami berikan tentang ” Teks Pidato tentang Ibu yang Bikin Nangis ” Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan persiapan kalian sebelum berpidato. Jika dirasa ada yang kurang silahkan kalian edit dan tambahi ya agar lebih sempurna.