Teks Pidato Tentang Hari Santri – Hari santri jatuh pada tiap tanggal 22 Oktober. santri merupakan panggilan seseorang yang sedang menimba ilmu pendidikan agama islam, selama kurun waktu tertentu dengan jalan menetap disebuah pondok pesantren. Apakah kalian seorang santri ?
Pidato hari santri
Diartikel kali ini kami akan memberikan beberapa referensi terbaik tentang ” Teks Pidato Tentang Hari Santri, contoh pidato hari santri, pidato hari santri singkat di sekolah, dan contoh pidato hari santri singkat, “. Artikel ini bisa kalian jadikan referensi dan contoh. berikut Teks Pidato Tentang Hari Santri ( Kumpulan Contoh Terbaik ):
( CONTOH 1 )
Contoh Teks Pidato Hari Santri Nasional Singkat – Sejarah 22 Oktober
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang saya hormati Para Alim. para sepuh para rawuh.
Seperangkap pemerintah dan jajarannya.
Dan para tamu undangan.
serta para hadirin sekalian yang tak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.
Puji syukur kehadirat Ilaahi Robbi yang memberikan berjuta-juta kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, nikmat yang senantiasa kita rasakan, khusunya Nikmat Iman dan Islam serta nikmat sehat walafiat.
Solawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi Besar kita Muhammad Saw. kepada Keluarga, Shahabatnya dan semoga sampai pada kita semua sehingga kita mendapatkan Syafaat di hari kiamat nanti, amiin yaa Robbal ‘Alamiin.
Para hadirin yang dimuliakan Allah..
Betapa Besar Bangsa ini dan betapa kaya alam Indonesia yang tercinta ini, dengan demikian pentingnya menjaga kedaulatan NKRI merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua, seperti yang dicontohkan para Ulama kita terdahulu yakni K.H Hasyim As’ari pendiri Nahdlatul Ulama, dimana kala itu berkata “membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu”. hingga ungkapan tersebut dijadikan sebuah resolusi Jihad NU tanggal 22 Oktober 1945.
Menjaga Tanah Air hukumnya wajib, kala itu penjajah kembali datang dan merebut kembali Indonesia, para santri yang dikomandoi para Ulama menghalangi hal itu, hingga terjadi pertempuran selama tiga hari berturut-turut yakni tanggal 27 s/d 29 Oktober, yang menewaskan ribuan penjajah dari Inggris bahkan pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby pun tewas dalam pertempuran tersebut. dalam peperangan melawan para penjajah santri menjadi garda depan membela tanah air Indonesia, pertempuran berlangsung disurabaya, dan hingga pada tanggal 10 November dinamakan hari Pahlawan Nasional,
Santri dan arek-arek suiroboyo berana dan mengorbankan jiwa dan raganya untuk tanah air, dibantu berbagai elemen lapisan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru tanah air, bukan main pengorbanan bangsa saat itu, dan semua kejadian itu tidak lepas dari perjuangan Ulama, dan para santri.
Santri yang dengan kesadaran nasionalisme dan kecintaannya kepada tanah air membuktikan sebuah perlawanan kepada pejajah walaupun hanya dengan bersenjatakan tradisional dengan bambu runcing sedangkan para penjajah menggunakan peluru serta meriam. namun penjajah tidak mampu menembus lapisan santri, masyarkat yang melawan pada saat itu.
Para Hadirin yang saya hormati.
Pemerintah Indonesia rupanya mengakui jasa para santri, hingga dijadikanlah tanggal 22 Oktober sebagai hari santri Nasional dan saat ini tiap-tiap pondok pesantren ramai merayakan hari tersebut sebagai hari yang sangat bersejarah, meskipun pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober merupakan Hari santri nasional akan tetapi hari tersebut bukanlah hari libur atau tanggal merah.
Terlepas dari itu semua hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menjaga kedaulatan NKRI dan melindungi segenap tumpah air kita, dari berbagai macam bentuk penjajahan apapun, dan saat ini kita semua sadar mereka para penjajah mencoba menjajah kita dengan cara lain, dengan demikian marilah kita jaga bangsa kita dan tanah air kita. Khususnya kepada para santri mencoba untuk mengenang dan mempelajari arti sebuah perjuangan, yang diimplementasikan dengan pola masa yang seperti ini, dan tentunya dengan tuntunan para Ulama kita yang kita cintai.
—————————————————————————————————————-
( CONTOH 2 )
Contoh Teks Pidato Tentang Hari Santri Terbaik
Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!
Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahi raobbil alamin wassholatu wasslamu ala sayyidil mursalin waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wataala. Karena berkat rahmatNya-lah kita bisa berkumpul dalam tempat yang penuh dengan barokah ini. Betul?
Kedua kalinya, sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Karena berkat Rasulullah, kita bisa menikmati iman dan islam. Alhamdulillah!
Allahumma sholli ala Muhammad!
Santriwan dan santriwati, serta hadirin Rahimkumullah.
Sekarang sudah zaman akhir bukan zaman now lagi. Nah di zaman akhir ini tidak sedikit pemuda-pemudi khususnya kaum santri dan santriwati lebih khusus lagi santri yang mempopulerkan dirinya dengan sebutan SANTRI ZAMAN NOW yang tidak memiliki “Akhlaqul Karimah” yakni prilaku terpuji.
Santri zaman sekarang sudah lumrah berani kepada ustaz dan kedua orang tuanya, kurang memuliakan kitabnya, sudah tidak peduli dengan bacaan qurannya. Mereka mulai terbuai oleh permainan medsos seperti Whatsapp, Facebook, dan Twitter.
Sehingga karena realitas inilah banyak santri yang kurang berkah ilmunya, tidak bahagia hidupnya hingga rasa putus asa pun menghampirinya. Padahal seandainya santri mau mengikuti wejangan kitab Taklim Mutaallim yang sudah lumrah diajarkan di pesantren mana pun pada saat awal masuk pesantren, niscaya santri zaman sekarang akan mendapati ilmu yang berkah, hidupnya bahagia dan tidak mudah putus asa.
Hadirin teman-temanku sekalian serta hadirin rahimakumullah
Dalam kitab karangan Syeikh Zarnuji itu disebutkan bahwa syarat orang mencari ilmu itu ada enam (6) perkara.
Pertama adalah “Cerdas (zakaa’in)”, sebagai salah satu syarat pelajar adalah harus cerdas. Dalam hal ini santri now masih memenuhi syarat. Karena jika tidak, berarti santri itu akal pikirannya di bawah normal alias gila (majnun), sehingga tidak layak menjadi santri.
Kedua yaitu “Tidak gampang puas (hirshin)”, seorang pencari ilmu tidak boleh gampang puas dengan apa yang sudah diperoleh. Karena dengan begitu ia akan terus belajar dan mutholaah. Santri yang mudah puas, hasilnya akan biasa-biasa saja. Namun bagi mereka yang kehausan ilmu akan jadi generasi santri yang benar-benar milenial.
Hadirin rahimakumullah
Selanjutnya yang ketiga adalah “Sabar (ishthibaarin)”, nah di poin ini banyak santri zaman sekarang yang gagal. Tidak sedikit zaman sekarang santri yang tidak bisa bersabar. Mereka inginnya cepat pulang. Kalau ngaji ingin cepat pulang, ketika ro’an yang penting selesai, saat antri makan ingin cepat dapat bagian, saat antri mandi bawaannya ingin segera mandi.
Bukan hanya itu, saat mereka wiridan bakda sholat yang lima waktu mereka terburu-buru sehingga cendrung tidak khusyuk. Padahal bacaan sesudah sholat itu sangat-sangat penting terutama untuk melatih kesabaran.
Sekali lagi santri zaman sekarang kurang bisa SABAR.
Syarat yang keempat yaitu “Punya bekal atau biaya (bulghatin)”, rata-rata santri sekarang tidak ada yang tidak mampu. Para santri biasanya dibekali dengan uang yang cukup, kebutuhan lainnya juga sudah terpenuhi. Tidak ada santri kelaparan di zaman now.
Malah sebaliknya, santri zaman sekarang cenderung berlomba-lomba dalam balapan makan. Kalau mereka dibesuk atau dikirim bapak ibunya sering kali dibawakan makanan yang enak-enak, seperti sate, ayam panggang dan makanan siapa saji. Maka tidak heran jika santri sekarang itu rata-rata gemuk-gemuk.
Saat beru jadi santri ditimbang berat badannya masih kisaran 45 kg, tapi berselang beberapa tahun kemudian ditimbang lagi bobotnya sudah bertambah 2 kg rata-rata. Baca: Women Is Devil (CelotehSholeh _Sholeh Sholihun)
Para hadirin yang dimuliakan Allah
Syarat selanjutnya yakni yang kelima adalah “Mengikuti petunjuk ustaz atau guru (irsyadi ustazin)”. Ini juga banyak santri yang tidak lolos dari syarat ini. Banyak santri sekarang yang berani kepada gurunya tidak mau diarahkan, dibimbing kurang menghiraukan. Ketika disuruh belajar malah cerita-cerita kesana-kemari.
Disuruh tidur, mala begadang. Pada saat jam pelajaran tiba malah tidur atau ngantuk. Sekali lagi, santri sekarang banyak yang kurang memperhatikan arahan dari ustaz dan ustazah.
Yang terakhir adalah “Waktu yang panjang (thuuli zamani). Artinya tidak cukup seorang santri itu hanya mondok satu bulan dua bulan, tapi minimal 3 tahun sampai 6 tahun.
Kalua ada sekarang istilah pondok kilat atau nyantri sebentar itu hanya sebagai hiburan saja. Karena ilmu yang diperoleh dalam waktu yang singkat itu kurang sempurna alias hanya tahu atau paham luarnya saja.
Santriwan dan santriwati serta para undangan yang dirahmati Allah
Kesimpulan dari ceramah ini adalah:
Yang pertama santri kurang bisa sabar dalam menjalani proses demi proses saat mencari ilmu.
Kedua santri kurang memiliki rasa khormat kepada para ustaz dan ustazahnya.
Ketiga kurang belajar dengan sungguh-sungguh.
Sebab itulah penulis berharap kepada segenap santri yang hiudup di zaman sekarang agar dapat menjalankan apa yang sudah diajarkan di kitab taklim mutaallim itu. Karena dengan begitu, ilmu yang nantinya diperoleh para santri akan lebih bermanfaat dan tentunya barokah.
Sekian tulisan ini mudah-mudahan bisa manfaat kepada para pembaca dimana pun berada.
Akhiron, manakala ada kata yang kurang tepat dan ketikan yang kurang lengkap, kami sebagai manusia biasa mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwaamitthoriq
Tsummassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
————————————————————————————————-
( CONTOH 3 )
Contoh Pidato Hari Santri Nasional Singkat (22 Oktober)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat bapak ibu dan juga hadirin sekalian
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga hingga detik ini kita masih diberikan kesehatan tubuh dan juga nikmat yang tiada tandingannya yaitu nikmat kepercayaan dan Islam.
Yang kedua sholawat dan salam supaya tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafaat ia di hari akhir, amin.
Hadirin-hadirot yang berbahagia
Pada peringatan hari santri nasional ini saya akan berpidato dengan tema ilmu.
Ilmu yaitu segala sesuatu pengetahuan yang kita punya baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Kalau diibaratkan pengetahuan dunia yaitu pengetahuan umum, sedangkan pengetahuan wacana agama yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan akhirat.
Manakah yang lebih penting? Jawabannya keduanya sangatlah penting, ilmu dunia dan ilmu alam abadi sama-sama harus kita kuasai. Seperti hadis yang artinya : “Barang siapa yang ingin kehidupan dunia harus dengan ilmu, dan barang siapa yang akan menghendaki kehidupan alam abadi dengan ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan keduanya harus dengan ilmu”.
Mencari ilmu itu sangatlah penting, harus dimulai dari semenjak kecil hingga tua. Mencari ilmu itu bukan sebatas di sekolah saja, bukan sebatas di pondok pesantren saja, namun dimanapun dan kapanpun selagi kita memperoleh pengetahuan itulah salah satu proses mencari ilmu. Misalnya kita diperpustakaan, kita membaca koran, kita membaca kitab, kita mendengar isu dan lain sebagainya.
Tanggal 22 Oktober merupakan tanggal dimana telah ditetapkan sebagai hari santri nasional, maka dari itu marilah kita tumbuhkan semangat mencari ilmu bagi anak pesantren teruslah dan semangatlah untuk mencari ilmu agama, dengan semangat dan kegigihan untuk mencari ilmu di pesantren hasil nantinya akan dirasakan sendiri di hari kelak.
———————————————————————————
( CONTOH 4 )
Contoh Sesorah Hari Santri Nasional (Bahasa Jawa) – 22 Oktober
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Bapak ibu tamu undangan ingkang kawulo hormati.
Alhamdulillah wasyukrulillah, wonten kesempatan meniko, monggolah kito sedoyo unjukaken syukur kito dumateng Allah SWT, ingkang senantiasa maringi sedoyo limpahan rahmat, taufik lan hidayah, sehinggo kito sedoyo saget makempal wonten acara peringatan hari santri nasional.
Salajengipun, sholawat ma’assalam, mugi-mugi tetep kaunjuk dumateng Baginda Rosulillah SAW, ingkang kito sedoyo tenggo-tenggo syafaatipun benjang wonten dinten yaumil hisab.
Kawulo aturaken maturnuwun dumateng saudara MC ingkang sampun amaringi wekdal dumateng kawulo sapareng kangge maosaken sesorah kanti judul peringatan hari santri nasional.
Hadirin ingkang kawulo hormati
Santri wonten Indonesia niku nggadahi identitas ingkang khas sanget. Contonipun.
Sepindah, identitas santri meniko sering kito mangertosi sareng bilih santri sering ngagem peci, wonten pundi kemawon. Sonten pecinan, siang pecinan, esuk pecinan, Niku biyasane identitas santri sing saget dipersani.
Ingkang nomor kalih, identitas santri meniko sregep anggone ngaji, ngaji al-qur’an, ngaji kitab fiqih, ngaji kitab nopo mawon ingkang babagan ilmu agama Islam.
Nomor tigone, identitas santri niku kedah nggadahi sopan santun, akhlak soho etika ingkang sae, pitutur ugi tumindak ingkang sae. Sebab wonten pondok pesantren niku sampun diajari sopan santun dumateng sedoyonipun.
Pramilo, poro santri kedah ngaji identitas santri, supoyo identitas santri meniko mboten kecoreng, mboten ilang. Mugiyo kanti peringatan hari santri nasional meniko, kito sedoyo saget niru akhlakipun poro santri.
Menikolah sekedik pidato ingkang saget kawulo aturaken, mugiyo manfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Lihat Juga Contoh :