Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan maupun pertengkaran.
1. Melakukan Kerja Bakti
2. Menjenguk Tetangga yang Sakit
3. Menghormati Waktu Ibadah Agama Lain
4. Saling Bertegur Sapa
5. Melakukan Ibadah Bersama
6. Tidak Mencela Agama Lain
7. Melayat
8. Menghadiri Hajatan Milik Tetangga
9. Saling Berbagi
10. Mengikuti Rapat RT
( CONTOH 1 )
Pidato singkat tentang kerukunan
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
yang saya hormati ………………
yang saya hormati ………………
yang saya hormati ………………
dan juga …………
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayatNya kepada kita sehinga kita bisa berkumpul pada siang hari ini.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Nabi akhiruzzaman yang kita tunggu syafaatnya kelak diyaumil qiyamah kelak…amiin
Hadirin yang saya hormati…..
Kita umat manusia tahu bahwa kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Kita selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Kita tidak bisa melakukan segala sesuatu seorang diri, pasti ada campur tagan orang lain, meskipun pertolonga itu hanya sedikit.
Untuk itu, agar segalanya berjalan lancar dan kita bisa saling tolong menolong satu sama lain, kita harus menjaga kerukunan antarsesama.
Baik terhadap saudara, tetangga maupun teman. Jangan sampai kita ini terbecah-belah hanya karena hal sepele.
Misalnya, dengan saudara sendiri jangan sampai kita ini memiliki rasa dendam, atau sampai bermusuhan.
Karena Karena sudah dijelaskan pada suatu hadis yang artinya : dari Abu Hurairah, dari Nabi. Nabi bersabda bahwa dibuka beberapa pintu surga setiap hari senin dan kamis, maka setiap hamba yang tidak syirik pada Allah akan diampuni, kecuali orang-orang dendam.
Makamenunggulah kalian malaikat pada hal ini sehingga keduanya berdamai.
Dari hadis di atas, maka sudah jelas bahwa kita harus saling rukun, damai dan tidak saling bermusuhan karena pintu beberapa surga akan dibuka ketika hari senin dan kamis dan akan dimaafkan oleh Allah bagi mereka yang tidak syirik atau tidak saling bermusuhan.
Atau dengan tetangga sendiri, jangan sampai tidak saling sapa, apalagi tidak saling kenal. Kita harus menyambung tali silaturrahmi agar kerukunan tetap terjalin.
Atau dengan teman sendiri saling bermusuhan, tawuran antar pelajar, menggunjing teman. Jangan sampai hal ini terjadi. Karena Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Hijarat : 12, yang berbunyi
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah pada persangkaan, karena sebagian dari persangkaan itu adalah dosa.
Dan janganlah meneliti kesalahan dan menggunjing sebagian dari kalian. Apakah salah seorang dari kalian senang jika memakan daging bangkai saudara kalian?.
Maka kalian akan benci dengan hal itu. Takutlah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah maha menerima tobat lagi maha penyayang.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa menggunjing dan meneliti kesalahan orang lain itu dosa dan sama artinya dengan memakan bangkai saudara sendiri.
Kita tahu bahwa memakan daging bangkai adalah haram dan itu dosa. Oleh karena itu, janganlah kita menggunjing atau mencari kesalahan orang lain.
Tetapi, Allah maha menerima tobat dan maha penyayang, jadi kita harus meminta apmun kepada Allah dan tidak mengulanginya lagi.
Untuk itu, kita harus bisa mengintrospeksi diri sendiri. Atau saling menasehati satu sama lain dengan ikhlas, damai dan tanpa dendam dan rasa iri.
Karena hal itu, dapat menghilangkan rasa dendam dan iri pada sesama, sehingga kerukunan antar sesama dapat terjalin.
Pada suatu hadis dijelaskan, yang artinya, Nabi bersabda : tidak masuk kalian di dalam surga sampai kalian iman, dan kalian tidak iman hingga saling mencintai.
Apakah aku tidak menunjukkan atas perkara ketika kalian berbuat? Maka saling kasih sayanglah kalian dengan menyiarkan salam antar sesama.
Pada hadis tersebut Nabi menjelaskan bahwa kita tidak akan masuk surga jika belum saling mencintai.
Dan Nabi menganjurkan untuk saling mengucapkan salam. Untuk itu, kita juga harus mengucapkan salam untuk menjaga kerukunan antar sesama.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
( CONTOH 2 )
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua!
Para hadirin sekalian yang saya hormati
Bapak dan Ibu yang saya hormati
dan warga masyarakat yang saya cintai
Pertama, marilah kita haturkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada yang mulia baginda Nabi Muhammad SAW karena telah menunjukkan suri tauladan yang baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat.
Semoga dalam acara ini, kita bisa berkumpul untuk berbagi ilmu sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan tertib dan lancar. Aamiin.
Para hadirin yang saya cintai,
Dalam catatan sejarah dunia telah konkret menunjukkan jika bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, budaya dan bahasa dengan kekhasan masing-masing.
Keanekaragaman Indonesia membuat perbedaan menjadi suatu keunikan atau malah sebaliknya rawan akan perpecahan dalam hubungan sosial masyarakat karena perbedaan latar belakang budaya, suku, agama, atau politik yang berpotensi merusak kerukunan dalam bingkai persatuan.
Dalam QS. Al Hujurat ayat 13 pun tertulis;
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Alih-alih kita saling kenal mengenal, jika kita merujuk data tim terpadu penanganan konflik sosial tingkat nasional yang mencatat pada 2018-2019 terjadi 71 konflik sosial di berbagai provinsi. Sebagian besar dilatarbelakangi persoalan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Selain itu, Data Statistik Potensi Desa (Podes) 2018 menunjukkan hampir 3.150 desa atau 3,75% dari total 84.000 desa di Indonesia rawan konflik sosial yang berujung perkelahian massal.
Kita perlu pahami bahwa konflik sosial dalam masyarakat ditandai adanya sikap saling mengancam, menekan, saling menghancurkan, hingga pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Dalam bentuk yang ekstrem, konflik itu bisa sampai ke sikap pembinasaan orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai saingannya.
Berkaca dari kilas balik sejarah yang merekam jejak kelam konflik yang terjadi di Indonesia seperti konflik suku Sampit, konflik Nusa Tenggara Barat, dan konflik Papua, ataupun di dunia pada saat perang antar negara yang telah terbukti merenggut banyak nyawa manusia.
Tidak hanya itu, konflik sosial juga berdampak pada kestabilan suatu masyarakat dari segi ekonomi, politik, pendidikan, bahkan agama.
Para hadirin sekalian yang dirahmati Allah,
Ketika konflik berkecamuk, ada sebagian orang yang tidak mau ikut campur, ada yang semakin memprovokasi, ada juga yang mau menempuh jalan damai.
Sebagai warga negara yang baik sebaiknya kita memilih untuk menyelesaikan konflik secara damai dengan tujuan menjaga kerukunan bersama.
Sementara itu, sebagai lembaga negara berupaya mendorong kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para relawan dalam misi perdamaian lainnya untuk memelihara nilai-nilai kearifan lokal, menyelesaikan konflik sosial, dan mewujudkan kembali keserasian sosial.
Salah satu gerakan dalam menciptakan kerukunan dibentuk Kemensos yang menghadirkan Pelopor Perdamaian yaitu Pordam.
Inilah bukti bahwa ada harapan yang tidak kunjung padam dari masyarakat untuk senantiasa mewujudkan Indonesia bebas dari konflik sejak tanggal 21 September 2010 yang merekrut relawan Pordam di seluruh wilayah Indonesia.
Konflik sosial pada zaman sekarang memang hampir tidak bisa kita hindari, akan tetapi jika kita mampu menyikapi konflik dengan menyatukan kekuatan dari segala perbedaan dalam bangsa sendiri .
Hal ini dapat kita gali cita-citanya dari sejarah berdirinya bangsa kita sebagaimana ungkapan Bapak Mohammad Yamin yang menyatakan bahwa;
Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
Bahkan Rasulullah SAW dalam HR Muslim menyebut jika kita menjaga kerukunan dan tidak terpecah-belah merupakan hal yang dicintai Allah SWT karena;
“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah, serta memberi nasihat kebaikan kepada orang-orang yang Allah jadikan pemimpinmu.”
Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Saya tutup dengan memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah ucapan dan tindakan. Semoga pidato yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua. Mari jaga kerukunan, ciptakan kedamaian.
Akhirukalam….wabilahi taufiq walhidayah, warido wal inayah….
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
( CONTOH 3 )
Assalamualaikum wr wb
Mugi-mugi tansah pinaringan rahmat saha barokah saking Allah SWT. Sumangga kita sesarengan ngaturaken puji syukur dhumateng ngarsanipun Allah SWT. Mugi-mugi pinaringan iman, islam, lan kesehatan, satemah kita saged kumpul wonten ing enjing menika.
Mboten kesupen kita aturaken shalawat lan salam dumateng junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Wonten ing kalodhangan menika kula badhe ngaturaken pidato babagan kerukunan.
Manungsa minangka makhluk sosial sing ora bisa urip dhewe. Ing kahuripan manungsa, tansah ana macem-macem masalah. Amarga kepentingan pribadi, amarga perbedaan pendapat sing cenderung ngganggu kerukunan lan katentreman. Istilah Rukun tegese tentrem lan bersatu.
Sementara kerukunan inggih menika sikap saling menghargai, toleransi ingkang inggil supados saged urip rukun lan ugi sesarengan. Akeh contoh kerukunan ing Indonesia.
Tuladhanipun inggih menika kerja bakti, nekani rapat RT/RW, menghormati tiyang beda agama, nekani tangga tepalih ingkang lara, lan sapanunggalane.
Kanthi anane kerukunan, bakal ana roso tsaling menghargai lan rasa paseduluran sing dhuwur ing antarane manungsa. Kados ingkang sampun kita mangertosi bilih masyarakat ing Indonesia menika wonten beragam ras, suku antar golongan.
Senadyan beragam, persatuan lan semangat paseduluran aja nganti luntur. Keragaman ras, suku lan antar golongan kudu dijaga kerukunanane.
Carane? Trik kasebut yaiku ngurmati hak lan kewajiban wong liya, mbantu sesama masyarakat, ngurmati antar suku lan budaya.
Kerukunan terjalin, urip bebarengan krasa luwih aman lan luwih nyaman.
Mekaten atur pangandikan saking kula, menawi wonten atur ingkang kirang renaning penggalih kula nyuwun pangapunten. matur nuwun.
Wassalamualaikum wr. Wb
( CONTOH 4 )
Pidato kerukunan hidup beragama
asalamualaikum wr.wb
puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt karena atas rahmat dan hidayahnya kita bisa diberi kekuatan atas ridhonya dan semoga kita termasuk orang-orang yang dicintainya. ammiinn.
shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada jungjungan nabi besar muhammad saw karena atas perjuangan beliau kita bisa berada diantara kebenaran agama yang diterima Allah swt, atas perjuangan beliau maka kita wajib mensyukurinya dengan hati yang ikhlas.
ibu/bapak guru yang saya hormati dan rekan-rekan yang saya banggakan
dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul indahnya berbagi. tentu, jika manusia berada dalam kedamaian yang indah maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang tak ternilai.
gotong royong juga saling membantu adalah hal yang indah jika dijalankan dengan sepenuh hati. perlu kita ingat bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri,
mereka hidup dengan menjalani kegiatan sosial dengan sesama manusia. tentu juga dari hasil hidup sosial itu kita sebagai umat islam harus bisa berbagi kepada sesama.
Allah swt sangat mencintai kepada umatnya jika mereka hidup rukun dengan sesama, saling menjalin hubungan baik, saling berbagi dengan sesama dan lain-lain. berbagi juga adalah kegiatan yang sangat indah jika kita mampu berbagi dengan sesama.
selain mendapat pahala, berbagi juga memberi kebahagiaan kepada sesama juga memberi keindahan diantara sesama dalam menjalin hubungan. jika kita ingin memberi atau berbagi dengan sesama, kita harus diniati ridho karena Allah, jangan hanya ingin terpuji atau riya untuk kesombongan akan tetapi harus benar-benar ikhlas ridho karena Allah swt.
ibu/bapak guru yang saya hormati dan rekan-rekan yang saya banggakan.
jika kita menjalankan segala sesuatu karena Allah maka kita akan diberi kemudahan. seberat apapun hal yang menghalangi kita namun saat kita menjalankannya dengan hati ridho karena Allah maka hal itu akan terasa ringan. dalam hal berbagi juga jika kita niat karena Allah maka hal itu tentu akan indah dan mendapatkan kebahagiaan dan kerukunan antar sesama.
maka dari itu mari kita tingkatkan kebersamaan, kerja sama dan saling berbagi satu sama lain, dengan begitu kita akan mendapatkan indahnya kebersamaan dalam berbagi hal yang bisa bermanfaat untuk sesama.
ibu/bapak guru yang saya hormati dan rekan-rekan yang saya cintai
tak panjang lebar, hanya ini yang bisa saya sampaikan. sekian pidato dari saya mohon maaf bila banyak kesalahan dan kekurangan karena semua manusia tidak ada yang sempurna didunia ini
wasalamualaikum wr.wb
( CONTOH 5 )
Pidato kerukunan hidup bermasyarakat
Contoh Pidato Singkat tentang Hidup Rukun dan Damai
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat serta karunia-Nya jua lah kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat, tanpa kurang apapun saat ini.
Tak lupa pula kita bersyukur karena hidayah-Nya maka pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini.
Bapak dan Ibu yang terhormat serta teman-teman yang berbahagia, Tentunya setiap dari kita menginginkan hidup yang damai dan rukun.
Hanya saja cara setiap orang dalam menginterpretasikan serta meraihnya berbeda-beda. Hidup rukun dan damai ini juga akan menciptakan lingkungan yang aman, tenteram, damai serta tenang antar masyarakat.
Jika ingin mencapai hidup rukun dan damai, langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan sendiri adalah dengan mencintai sesama baik manusia maupun lingkungan. Hanya dengan saling mencintai dan menghargai orang lain, kita kemudian dapat menerima perlakuan yang sama pula.
Hanya dengan mencintai dan dicintai pula, maka kerukunan dan kedamaian dapat tercipta di kehidupan kita. Demikian pidato ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh